Budaya seringkali memberikan stereotip atau stigma terhadap orang-orang yang memiliki penampilan tertentu, yang sebenarnya tidak beralasan atau tidak relevan.
Lingkungan seringkali memberikan tekanan atau komentar terhadap orang-orang yang memiliki penampilan berbeda, yang sebenarnya tidak perlu atau tidak sopan.
Standar kecantikan yang tidak sehat dapat membuat kita merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri, dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan standar tersebut.
Kita menjadi terobsesi dengan penampilan kita, dan mengorbankan hal-hal lain yang lebih penting, seperti kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup.
BACA JUGA:Anda Gampang Tersinggung, Gunakan Sikap Ini Untuk Memperbaiki Diri Sebelum Terlambat
Kita menjadi tidak menghargai diri kita sendiri, dan menganggap diri kita tidak berharga, tidak menarik, dan tidak dicintai.
Penampilan bukanlah segalanya. Penampilan bukanlah ukuran dari nilai diri kita.
Penampilan bukanlah sumber dari kebahagiaan kita. Penampilan adalah hal yang sementara, yang dapat berubah seiring dengan waktu, usia, dan kondisi.
Penampilan adalah hal yang subjektif, yang dapat berbeda-beda tergantung pada perspektif, selera, dan preferensi.
Penampilan adalah hal yang harus kita syukuri, bukan yang harus kita sesali. Penampilan adalah hal yang harus kita rawat, bukan yang harus kita rusak.
Penampilan adalah hal yang harus kita nikmati, bukan yang harus kita streskan.
Penampilan adalah hal yang harus kita gunakan untuk berkontribusi, bukan yang harus kita gunakan untuk bersaing.
Penampilan adalah anugerah dari Tuhan, yang harus kita hargai dengan cara yang baik. Penampilan adalah ekspresi dari diri kita, yang harus kita tunjukkan dengan cara yang positif.
Penampilan adalah cerminan dari jiwa kita, yang harus kita bersihkan dengan cara yang benar.*