Setiap pekerjaan memiliki nilai dan makna yang berbeda bagi setiap orang.
Oleh karena itu, pekerjaan menggunakan ilmu tidak bisa dikatakan lebih baik daripada pekerjaan menggunakan tenaga, atau sebaliknya.
Lalu, mengapa banyak orang yang beranggapan bahwa pekerjaan menggunakan ilmu lebih baik daripada pekerjaan menggunakan tenaga?
Salah satu alasan yang mungkin adalah adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi di masyarakat.
Pekerjaan menggunakan ilmu cenderung lebih dihargai dan lebih diakui daripada pekerjaan menggunakan tenaga.
Pekerjaan menggunakan ilmu juga cenderung lebih mudah mendapatkan akses dan fasilitas yang lebih baik daripada pekerjaan menggunakan tenaga.
Hal ini dapat menimbulkan rasa iri, minder, atau bahkan benci antara pekerja yang menggunakan ilmu dan pekerja yang menggunakan tenaga.
Alasan lain yang mungkin adalah adanya kesalahpahaman dan stereotip yang berkembang di masyarakat.
Pekerjaan menggunakan ilmu sering dianggap sebagai pekerjaan yang ideal, yang dapat memberikan kebahagiaan dan keberhasilan bagi pekerja.
Pekerjaan menggunakan tenaga sering dianggap sebagai pekerjaan yang terpaksa, yang hanya memberikan penderitaan dan kegagalan bagi pekerja.
Hal ini dapat menimbulkan rasa kagum, takut, atau bahkan sombong antara pekerja yang menggunakan ilmu dan pekerja yang menggunakan tenaga.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anggapan bahwa pekerjaan menggunakan ilmu lebih baik daripada pekerjaan menggunakan tenaga adalah sebuah pandangan yang tidak tepat dan tidak adil.