Abah?" Abah Anom pun menjawab, "Senjata yang lebih kuat dari ini adalah senjata iman. Jika kalian memiliki iman yang kuat, kalian tidak akan mau membunuh saya.
Kalian akan menyadari bahwa saya adalah ulama yang mengajarkan kalian ilmu agama. Kalian akan menghormati dan mencintai saya. Kalian akan menjadi saudara saya dalam Islam."
Mereka pun terdiam dan tersentuh. Mereka menyadari bahwa Abah Anom adalah ulama yang baik dan mulia. Ia tidak membenci atau menghukum mereka, tetapi malah memberikan nasihat dan hikmah kepada mereka. Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi malah membalas kejahatan dengan kebaikan.
Mereka pun menyesali niat jahat mereka dan memohon ampun kepada Allah. Mereka juga meminta maaf kepada Abah Anom atas kesalahan mereka. Mereka juga mengaku bahwa mereka adalah anggota PKI yang dikirim untuk membunuh Abah Anom.
Abah Anom pun memaafkan mereka dan menyambut mereka dengan kasih sayang. Ia juga menjelaskan kepada mereka tentang bahaya dan kebatilan PKI. Ia juga mengajarkan kepada mereka tentang aqidah dan syariat Islam. Ia juga mengajak mereka untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
Mereka pun menerima ajakan Abah Anom dan bertaubat. Mereka juga meninggalkan PKI dan memeluk Islam dengan sungguh-sungguh. Mereka juga menjadi santri yang rajin dan taat di Pondok Pesantren Suryalaya. Mereka juga menjadi saksi hidup tentang karomah Abah Anom yang mampu melawan PKI dengan senjata iman.
Kisah karomah Abah Anom ini menjadi bukti bahwa Allah Maha Melindungi hamba-Nya yang beriman. Abah Anom adalah salah satu wali Allah yang diberi keistimewaan oleh Allah. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan inspirasi dari kisah ini. Aamiin.*