Barisan bersenjata rakyat Bengkulu yang terdiri berbagai suku yang kurang lebih berkekuatan 300 orang mengawali serangan dengan melumpuhkan para tentara pengawal.
Kemudian tiga orang pemimpin perang tersebut mulai masuk ke kamar tidur Thomas Parr dan mengakhiri napas Thomas Parr yang sudah semena-mena tersebut dengan sadis.
Pegawai atau Asisten Residen Charles Murray maupun Muraray istri dari Thomas Parr yang mencoba melindungi tidak diganggu termasuk anak-anaknya tidak dibunuh.
Bagi pemerintah kolonial Inggris, bagaimanapun juga Thomas Parr tetap dianggap sebagai pahlawan karena jasa dan pengabdiannya
BACA JUGA:Daan Mogot Pejuang Kemerdekaan yang Disegani dan Ditakuti Penjajah, Mogot Berarti Ini
Pihak EIC kemudian mendirikan sebuah tugu peringatan atas kematian residennya pada peristiwa tersebut.
Bentuk bangunan seperti tugu ini memiliki ruangan dengan tiga buah pintu masuk berbentuk setengah lingkaran dengan enam buah pilar di sudut-sudut bangunan dengan berbentuk segi delapan.
Tugu Thomas Parr memiliki tangga naik yang landai dengan lantai ubin warna merah diseluruh bagian kaki bangunan.
Orang-orang Inggris menyebut dengan nama Parr Monument, sedangkan kelompok elite pribumi Bengkulu menyebutnya sebagai Taman Raffles (Raffles Park).
Sementara masyarakat Bengkulu mengenal tugu ini sebagai Tugu Pahlawan Tak Dikenal atau Kuburan Bule.*