RADARMUKOMUKO.COM – Penasihat Darma Wanita Persatuan (DWP) sekaligus Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Hj Tengku Nurliyana Habsjah Sapuan menjadi anggota resmi Internasional Council Of Women (ICW).
Sertifikat keanggotaan ICW diterima Hj Tengku Nurliyana Habsjah Sapuan pada saat menghadiri Konferensi Perempuan Internasional yang diselenggarakan di Kota Manila, Filipina sejak tanggal 6 hingga 9 November 2023.
BACA JUGA:Baru Tau, Kapur Sirih Bisa Bembuat Makanan Lebih Gurih, Renyah dan Tahan Lama
BACA JUGA:Harga Sekali Tembak Iron Dome Israel Bisa Bikin Jalan Mulus dan Bangun Gedung Bertingkat
Hj Tengku Nurliayana Habsjah mengungkapkan, Konferensi Perempuan Internasional ini bertema pemberdayaan ekonomi keluarga dan perdamaian global. Dikatakannya, pada kesempatan ini juga menampilkan partisipasi aktif dari aktivis perempuan dari berbagai negara di dunia.
‘’Dari Indonesia, kita hadir bersama pengurus Kongres Perempuan Indonesia (Kowani). Misi dari konferensi ini, menyelaraskan informasi dan pengetahuan tentang pemberdayaan ekonomi keluarga dan perdamaian global. Pada kesempatan ini, kita juga menerima sertifikat keanggotaan ICW,’’ ungkap Tengku Nurliayana Habsjah.
Sebelumnya, Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto menyampaikan bahwa Kowani berkomitmen untuk terlibat aktif dalam inisiatif internasional yang tujuannya untuk menambah jaringan dan dukungan. Menurutnya, ini merupakan komponen penting untuk mendapatkan dukungan dalam mencapai tujuan yang menjadi target capaian Kowani,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Wisata Alam Sungai Berau Bengkulu, Tempat Mencari Kedamaian dan Uji Adrenalin
BACA JUGA:Wisata Danau Mas Harun Bastari Bengkulu yang Tak Kalah Indahnya Dari Danau Dendam Tak Sudah
Dijelaskannya, pada konferensi perempuan internasional yang diselenggarakan di Manila, Filipina yang terakhir dilaksanakan pada 9 November ini, Kowani juga mendapatkan kesempatan menyampaikan sesuatu yang sangat berarti. Dijelaskannya, pada kali ini fokus pada tema pentingnya perdamaian keluarga, komunitas dan masyarakat sebagai elemen dasar stabilitas dan berkelanjutan global.
‘’Untuk tema kedua, fokus pada eksplorasi pemeliharaan perdamaian dan stabilitas melalui pemberdayaan ekonomi dan literasi digital,’’ ujarnya. *