RADARMUKOMUKO.COM - Seperti diketahui, 8 Maret pada 1942, Belanda dan Jepang menandatangani Perjanjian Kalijati di Subang, Jawa Barat. Perjanjian ini merupakan penyerahan Belanda kepada Jepang, sekaligus menjadi awal mula Jepang menjajah Indonesia.
Jepang sepenuhnya menguasai Indonesia dengan berbagai propaganda dan kejatan yang dilakuka. Hingga masa penjajahan Jepang termasuk yang paling menyiksa bagi warga Indonesia. Tentu masa penjajahan Belanda dan negara lainnya juga tidak ada bagusnya.
Masa penjajahan Jepang tidak terlalu lama dibanding dengan Belanda, dimana Jepang menjajah Indonesia hanya sekitar 3,5 tahun saja, dari 1942 hingga 1945.
Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa Syarat Kepada Sekutu, pasca bom atom Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Momen kekalahaan Jepang ini diambil bangsa Indonesia dengan proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945.
BACA JUGA:Cerita Penjajahan Yang Diajarkan di Sekolah Belanda, Berbeda Dengan Buku Sejarah Indonesia
BACA JUGA:3 Macam Olahan Terong Tanpa Minyak, Cocok untuk Turunkan Kadar Kolesterol dan Asam Urat
Kemerdekaan Indonesia belum penuh, karena setelah itu Sekutu datang dengan dibocengi Belanda. Terus apa tujuan sekutu datang?
Melansir dari berbagai sumber salah satunya ruangguru.com, Sekutu datang ke Indonesia dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison pada 29 September 1945. Kedatangan mereka diwakili oleh Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI), pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia.
Kedatangan sekutu, tujuan awalnya untuk melucuti senjata tentara Jepang yang sudah kalah dan menyerah. Kemudian Sekutu juga ingin membebaskan orang-orang Eropa yang ditawan semasa Jepang.
Kehadiran Sekuti disambut baik masyarakat, karena dianggap sebagai tentara pembawa perdamaian di Nusantara.
Namun singkat cerita, ternyata kedatangan Sekuti diboncengi oleh Netherland Indies Civil Administration (NICA). NICA dibentuk 3 April 1944 oleh orang-orang Belanda yang lari ke Australia saat Jepang berkuasa, sebagai pemerintahan sementara. NICA bertugas sebagai penghubung antara Pemerintah Kolonial Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di Pasifik.
Kemudian, H.J. Van Mook dari pemerintah Belanda serta Panglima tertinggi pasukan sekutu pada perang dunia 2 Jenderal Douglas MacArthur dari tentara Amerika Serikat, menyepakati bahwa jika nanti Hindia Belanda berhasil direbut oleh pasukan sekutu, maka Hindia Belanda akan diserahkan kepada pemerintahan sipil NICA.
BACA JUGA:Ternyata Penemu Mobil Pertama Bukan Jepang, Mau Tahu Asal Usul Mobil Ikuti Fakta Berikut Ini
BACA JUGA:Keris Mpuh Gandring Singasari, Mengapa Kutukannya Bunuh Tujuh Raja Termasuk Ken Arok Sendiri?
Mengetahui hal ini, membuat marah masyarakat Indonesia yang ingin mempertahankan kemerdekaan.