Karena para gadis di Suku Banyankole menjunjung tinggi keperawanan, mereka dianggap kurang berpengalaman dan pengetahuan dalam hal hubungan seksual.
Atas dasar itu pula bibi dari pengantin wanita akan menguji kemampuan seksual dari calon mempelai pria dengan berhubungan seksual dengannya. Hal ini dilakukan agar sang bibi tahu jika calon pengantin pria adalah orang yang kuat.
Bahkan, setelah pasangan itu menerima izin bebas untuk mencapai kesempurnaan, sang bibi masih harus menonton atau mendengarkan pasangan itu saat mereka berhubungan.*