RADARMUKOMUKO.COM – Berdasarkan dengan prediksi yang telah digadang-gadang oleh para pecinta gadget, akhirnya iPhone 15 hadir dengan menggunakan post USB-C dalam pengisian dayanya.
Hal tersebut harus dilakukan oleh Apple terkait dengan adanya regulasi baru dari Uni Eropa dimana penggunaan kabel elektronik harus mulai menggunakan Port USB-C.
Meski hadirnya port USB-C ini menjadi inovasi yang cukup besar-besaran dan diterima oleh para pecinta gadget, ternyata Apple secara terang-terangan mengatakan bahwa mereka mengalami kerugian berkat adanya perubahan ini.
Sejak awal, Apple memang sudah terlihat tidak ingin menerapkan kabel USB-C pada seri iPhone mereka, meskipun perangkat lain seperti iPad dan MacBook sudah menggunakannya.
Hal tersebut karena Apple sudah terkenal dan memiliki ciri khas yaitu menggunakan kabel Lightning.
Namun, Apple Senior Vice President of Worldwide Marketing, Greg Joswlak mengaku terpaksa mengubah itu karena mematuhi aturan Uni Eropa.
“Kami tak punya pilihan, seperti yang kami lakukan di seluruh dunia, untuk mematuhi peraturan lokal, tapi kami rasa pendekatannya akan lebih baik bagi lingkungan dan konsumen jika pemerintah tidak punya perspektif sendiri,” katanya.
BACA JUGA:Huawei Luncurkan Kacamata Pintar Eyewear 2, Apa Bedanya dengan Kacamata Biasa?
BACA JUGA:Samsung Hadirkan Galaxy A34 5G dengan Bonus Paket Gaming
Pada saat itu, Apple menyuarakan tentang kekhawatiran kabel Lighting lama yang makin dibuang dan mencemari lingkungan.
Meski begitu, Apple menghasilkan banyak sekali uang dari bisnis yang terkait dengan kabel ini.
“Untuk Apple, ini adalah tentang mengendalikan ekosistem nya sendiri. Apple juga menghasilkan banyak uang dari menjual kabel Lightning dan sejumlah aksesoris lainnya.” Kata direktur ABI Research, David McQueen.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa terdapat sebuah kerugian dari sisi keuangan dan kendali dengan berpindahnya ponsel iPhone keluaran terbaru yang menggunakan port ISB-C.
BACA JUGA:3 Alasan Untuk Tidak Memperbarui Sistem Operasi iPhone ke iOS 17
Namun, bukan berarti Apple hanya diam saja dan tidak ingin mencari alternatif lain dalam menyelesaikan permasalahan tersebut