Tuan Tanah Kaya Raya, Tasripin Yang Disegani Kolonial Belanda Karena Koin Ratu Wilhelmina

Senin 25-09-2023,07:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

BACA JUGA:Wanita Simpanan Belanda 'Nyai' Saritem, Dibalik Eks Pusat Pelacuran Terbesar di Kota Kembang

Koran Bataviaasch Nieuwsblad tanggal 11 Agustus 1919 melaporkan bahwa Tasripin wafat pada pukul 10.00 tanggal 9 Agustus 1919, pada usia 85 tahun. Salah satu putranya yang paling terkenal bernama Amat Tasan dan dianggap sebagai pengganti Tasripin. Dalam koran Soerabaijasch Handelsblad tertanggal 27 Agustus 1937, dituliskan bahwa Amat Tasan tutup usia pada tahun 1937 di usia 72 tahun.

Kekayaaan keluarga Tasripin pun yang dulunya menggunung, dari tahun ke tahun berangsur habis, dan kini hanya menyisakan aset-aset kecil. Khususnya setelah Amat meninggal dunia, perlahan usahanya menurun dan tidak ada yang meneruskan. Badan usahanya yang bernama Tasripin Concern terakhir eksis sekitar tahun 1950-an.

Walaupun kisah kejayaan Tasripin sudah berlalu, namun jejak-jejaknya masih bisa ditemukan hingga kini. Salah satunya adalah sebuah masjid yang berada di Kampung Kulitan, Semarang, yang bernama Masjid At-Taqwa.

Karena masih ada hubungannya dengan konglomerat pribumi itu, masjid tersebut juga dikenal dengan nama Masjid Tasripin.*

Kategori :