Wafat Diusia Muda, Berikut Kiprah 7 Pahlawan Nasional Untuk Bangsa Indonesia

Senin 18-09-2023,13:48 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM – Dalam upaya melawan penjajah yang menindas, memiskikan dan membuat bodoh masyarakat pribumi, pada pendahulu bangsa ini pertaruhkan jiwa dan raganya. Banyak yang gugur di medan perang dan mengalami berbagai tindakan tak manusiawi dari penjajah, karena dianggap berbahaya.

Beberapa diantaranya meninggal di usia yang masih sangat muda, mulai dari 17 tahun hingga 30 tahun sudah gugur.

Mereka dinobatkan menerima anugerah gelar pahlawan, karena jasa dan perjuangannya yang begitu penting untuk bangsa ini.

BACA JUGA:Bernard Wilhem Pemuda Minahasa, Ini Aksinya Melawan Belanda, Jadi Pahlawan Tidak Terkenal

BACA JUGA:Kisah Medan Area, Rupanya Sekutu Lebih Arogan dari Belanda, Rakyat Medan Jadi Curiga Ada Apa?

Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 pahlawan nasional yang gugur di usia muda dan kiprahnya untuk bangsa:

Martha Christina Tiahahu

Pahlawan nasional wanita dari Nusa Laut, Maluku, Martha Christina Tiahahu lahir 4 Januari 1800 dam meninggal 2 Januari 1818 dalam pertempuran diusia 17 tahun. 

Ia juga salah satu pahlawan tanpa batu nisan, karena jasadnya tidak ditemukan, di Laut Banda.

Ia adalah anak dari Kapitan Paulus Tiahahu, ajudan Thomas Matulessy dalam perang Pattimura melawan Belanda pada tahun 1817. Bersama dengan ayahnya, Martha berani mengangkat senjata melawan penjajah Belanda. 

Lantaran aksi heroiknya, Martha dikenal sebagai gadis pemberani dan gigih oleh kalangan pejuang, masyarakat, hingga musuh.

Supriyadi 

Ia dianugerahi Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 063/Tk/Tahun 1975 tanggal 9 Agustus 1975. Supriyadi adalah figur pemimpin yang hebat meski kala itu usianya baru 20-an tahun. Ia lahir pada 13 April 1923 di Trenggalek, Jawa Timur.

Pada bulan Februari 1945, selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, ia menjadi penggerak dan pemimpin pemberontakan milisi PETA. 

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang pertama dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang pertama, tetapi gagal dilantik karena ia hilang waktu pemberontakan yang dikepalainya dipadamkan oleh pasukan Jepang. Hingga kini tidak ditemukan.

Kategori :