RADARMUKOMUKO.COM - Seperti dibahas sebelumnya, Ir. Sutami merupakan seorang menteri era Soekarno dengan kesuksesannya membangun berbagai protek besar yang sampai sekarang masih dirasakan manfaatnya.
Diantara karya-karya monumental menteri yang diangkap Presiden Ir. Soekarno tahun 1964 dalam usia menginjak 36 tahun tersebut diantaranya, pembangunan jembatan Semanggi Jakarta yang hingga kini berdiri kokoh.
Bahkan para ahli konstruksi menyebut jembatan ini karya konstruksi sipil yang fenomenal.
Karena struktur konstruksi jembatan sepanjang 60 meter itu tanpa penyangga. Inilah kali pertama Indonesia menerapkan teknologi prestressed concrete.
Kemudian Kubah Gedung MPR/DPR berbentuk kura-kura yang ada sampai sekarang, adalah hasil tangan dingin Sutami. Kubah itu bagian penting dari kompleks yang dibangun untuk menggelar Conference of the New Emerging Force (Conefo).
BACA JUGA:Sejarah Pohon Kina Dibawa Penjajah Ke Indonesia Ampuh Obati Malaria Hingga Kanker
Pemancangan tiang pertama pembangunan kompleks Conefo itu dilakukan pada 19 April 1965. Padahal konferensi internasional sudah harus digelar setahun kemudian. Sebagai pelaksana lapangan, Ir Sutami menyanggupi pembangunan kompleks itu.
Semula atap akan berbentuk kubah murni. Tapi Sutami selaku ahli struktur bangunan mengingatkan hal itu akan memunculkan masalah serius. Ia kemudian membuat sketsa dan perhitungan teknisnya. Hasilnya bisa dilihat saat ini.
Tidak berhenti sampai di situ. Ia juga menjadi pimpinan pusat proyek pembangunan Jembatan Ampera di Sungai Musi.
Ia ambil bagian saat Proyek Listrik Tenaga Air di Maninjau, Sumatera Barat, diperkirakan tak akan bisa dibuat. Ia juga membidani lahirnya Fakultas Teknik Universitas Indonesia, serta muncul dan beroperasinya jalan tol yang sekarang dikenal sebagai tol Jagorawi.
Sutami juga sukses membangun Waduk Jatiluhur dan memimpin proyek pembangunan Bandara Ngurah Rai Bali.
Berkat kemampuannya, ia menjadi menteri kesayangan Soekarno. Dalam majalah Prisma, 1991, Sri Maryati, istri Sutami, menyebutkan, Bung Karno sering mengajak Sutami makan pagi di Istana atau di Riung Gunung.
BACA JUGA:Keberhasilan Presiden Soeharto 32 Tahun Menjabat, 'Piye kabare le? Penak jamanku, to?'
BACA JUGA:Dua Aksi Prank atau Tipu-Tipu Paling Menggemparkan di Era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto