RADARMUKOMUKO.COM – Pemerintah India melalui Perdana Menteri Narendra Modi tengah berupaya untuk menghilangkan simbol- simbol pemerintahan Inggris yang tersisa dari lanskap Perkotaan, Institusi politik, dan buku sejarah di India.
Bahkan, kabarnya India akan melakukan langkah besar dengan mengubah nama negara mereka menjadi Bharat.
India menjadi tuan rumah KTT G 20 pada 9-10 Septembar 2023. Dalam acara tersebut para pemimpin dunia telah menerima undangan jamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh ‘Presiden Bharat’.
Melansir dari SINDOnews.com, kata ‘Bharat’ sendiri sebenarnya sudah digunakan untuk India dalam bahasa Sanskerta dan bahasa Hindi.
Nama tersebut merupakan salah satu nama tradisional India yang memiliki makna khusus dalam konteks sejarah serta budaya.
BACA JUGA:Super Murah, Tahun 80-an Uang Rp 100 Ribu Bisa Traktir Bakso Satu RT, Segini Harga Seporsinya
BACA JUGA:Nyali Belanda Ciut Hadapi Suku Dayak, Melihat Van Daalen Terbunuh Cuma Pakai Sumpit
Kata ‘Bharat’ berasal dari bahasa Sanskerta dan dapat diterjemahkan dalam berbagai cara.
Adapun salah satu makna yang umum dari kata ini adalah ‘diisi dengan pengetahuan’ atau ‘terpecah dalam cahaya pengetahuan’.
Hal ini mencerminkan nilai budaya India yang kaya dalam bidang filsafat, agama, serta pengetahuan.
Selain itu, nama ‘Bharat’ Juga merujuk pada sebuah kerajaan legendaris dalam epik India yaitu Mahabarata.
Dalam legenda ini, nama ‘Bharat’ merupakan sebuah nama dari seorang pangeran yang merupakan salah satu tokoh utama dalam legenda tersebut.
BACA JUGA:5 Kawasan Metropolitan Baru Dibangun di Pulau Sumatera, Namun Sumatera Barat Tidak Kebagian
BACA JUGA:Pengaruh Bahasa Penjajah Belanda, Banyak Terapan Bahasa Belanda Melayu, Benarkah Demikian?
Kemudian, nama ini juga dikaitkan dengan keturunannya yang konon mendirikan kerajaan Bharata Varsha yang kemudian menjadi salah satu nama kuno di India.