Kisah Meninggalnya Pelacur Kelas Atas Berwajah Blasteran, Menolak Menjadi Simpana Tentara Belanda

Minggu 03-09-2023,12:37 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

 

RADARMUKOMUKO.COM - Fientje de Feniks kelahiran Batavia tahun 1893 merupakan perempuan berdarah Indo-Eropa yang memiliki wajah cantik mempesona, mata bulan dan tubuh yang seksi pada zaman itu.

Kondisi sulit, membuat dirinya bersama banyak wanita lainnya terjun menjadi pramuria "nyai penghibur".

Fientje terjun ke dunia malam menjadi pramuria di rumah bordil milik seseorang bernama Umar.

Berkat kecantikannya, ia menjadi wanita penghibur primadoso kelas atas.

Harga servis atau pelayanannya bisa menguras pendapatan berbulan-bulan seorang prajurit.

Sosoknya seperti seorang putri, semua lelaki yang memandangnya akan terpukau, hingga tidak ada yang mengira dia adalah seorang pelacur.

BACA JUGA:Lagu 'Genjer-Genjer' Sempat Dilarang Dinyanyikan, Sindiran Terhadap Jepang dan Dikaitkan Dengan PKI

BACA JUGA:Alasan Warga Indonesia Tak Bisa Berbahasa Penjajah Belanda, Nenek Moyang Memilih Membuang Tentang Belanda

Namun sangat mengejutkan, 17 Mei 1912 wanita tuna susila keturunan Indo ini ditemukan terbunuh dalam keadaan terapung, tersangkut pintu air, terbungkus dalam karung di Kali Baru, Batavia atau sekarang Jakarta. 

Komandan Polisi Batavia Komisaris Reumpol menangani kasus tersebut. Reumpol bertanya pada beberapa saksi antara lain teman-teman Fientje mengenai kronologis peristiwa.

Dia menemukan titik terang ketika teman Fientje yang juga PSK bersaksi. Raonah melihat langsung seorang pria bernama Gemser Brinkman mencekik Fientje dari sela-sela bilik bambu.

Brinkman merupakan anggota Sociteit Concordia yang berisi pembesar-pembesar Belanda. Raonah sempat dituding berbohong dan memberikan keterangan palsu oleh pengacara Brinkman. 

Pengadilan bahkan sempat mengirim tim untuk mengecek tempat kejadian perkara pembunuhan di lokalisasi milik Umar.

Akhirnya hakim memutuskan Brinkman bersalah dan akan dihukum mati. Brinkman pun berang dianggap bersalah lantaran dia adalah orang Belanda tulen, sementara Fientje hanya pelacur Indo yang tak berharga.

Kategori :