Kisah Datuk Laksamana Raja di Laut, Penjaga Pesisir Selat Malaka, Bukan Sembarangan Lagu

Sabtu 02-09-2023,05:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Kamu pasti pernah dengar bahkan menyanyikan lagu Iyeth Bustami berjudul "Laksamana Raja di Laut" Zapin-Dut.

Perlu diketahui, ini bukan sembarangan lagu, tapi terdapat kisah dibalik lagu tersebut.

Lagu Laksamana Raja di Laut merupakan iringan lagu tari zapin, yang syairnya bermakna pendidikan moral agama Islam dan penghormatan, sehingga sering dijadikan sebagai media dakwah.

Laksamana Raja di Laut mengungkapkan keindahan budaya Melayu, kekayaan alam Riau, dan menghormati Raja Bengkalis yang ramai sebagai kota pelabuhan.

Laksamana Raja di Laut adalah gelar bagi seorang pahlawa Bengkalis. Dijuluki laksamana raja di laut karena merupakan penguasa laut yang terkenal, ditangannya berbagai kejahatan takluk, sehingga para perompakpun takut.

Laksamana merupakan gelar sekaligus Kerajaan Siak untuk menjaga di pesisir pantai Selat Malaka. 

BACA JUGA:Kisah Gus Dur Bikin Ngakak, Bohongi Pemilik Toko Demi Kepala Ikan dan Curi Kolam Kiai Bersama Teman

BACA JUGA:Sejarah Indonesia Menerobos Blokade Laut Belanda, Bantu Krisis India dan Peran Petani

Datuk Laksamana merupakan pembesar Kerajaan Siak yang semula bermukim di Bengkalis, kemudian ia memindahkan lokasi pemerintahannya ke Bukit batu.

Melansir dari camatbukitbatu.bengkaliskab.go.id, Datuk Laksamana Raja Di Laut menjadi lagenda seorang penguasa laut yang terkenal. 

Kabarnya ditanganyalah segala bentuk kejahatan laut takluk padanya. Seperti banyaknya lanun, yang merompak hasil bumi dan perdagangan di laut.

Begitu juga dengan penyerangan-penyerangan dari negeri luar. Datuk Laksamana merupakan pembesar kerajaan Siak yang semula bermukim di Bengkalis, kemudian memindahkan lokasi pemerintahannya ke Bukit Batu.

Dalam sejarahnya, Datuk Laksamana merupakan keturunan Bugis, dimana Daeng Tuagik, anak dari Sultan Wajok yang kawin dengan anak Datuk Bandar Bengkalis, Encik Mas, seorang perempuan yang berkuasa di pulau Bengkalis.

Daeng Tuagik ketika menikahi Encik Mas telah berjanji untuk tidak memakai gelar Bangsawan Bugis bagi keturunannya. Dari perkawinannya ia mendapat seorang anak yang bernama Datuk Bandar Jamal (1720-1767) yang kelak menggantikan ibunya sebagai penguasa Bengkalis.

BACA JUGA:Nyai Dasima Simpanan Orang Kaya Inggris Batavia, Berakhir Tragis Setelah Dinikahi Pria Beristri

Kategori :