Kembali si pemilik toko bertanya. "Berapa banyak?"
Langsung di jawab Gus Dur "Dua puluh."
BACA JUGA:Kisah Sukses Pasukan Khusus Pelacur dan Copet Hadapi Belanda, Endingnya Senjata Makan Tuan, Soekarno Ngakak BACA JUGA:Kisah Titin Sumarni, Artis Digemari Soekarno yang Berakhir Menyedihkan dalam KemalaratanSi pemilik toko pun setuju. Maka Gus Dur pun dapat 20 kepala ikan dengan cuma-cuma setiap tanggal 20. Satu tahun lamanya, Gus Dur sukses membawa 20 kepala ikan.
Sampai kemudian, pada waktu berikutnya, bukan Gus Dur yang kebagian beli ikan. Tapi yang dapat tugas adalah salah satu mahasiswa lainnya.
Ia pun pergi ke toko yang biasa didatangi Gus Dur. Si pemilik toko mengenali mahasiswa tersebut. Sambil tertawa si pemilik toko itu berkata. Katanya, temannya, maksud dia adalah Gus Dur, orang yang sangat aneh. Sontak temannya Gus Dur heran. Ia pun bertanya. Kenapa, Gus Dur itu aneh.
Si pemilik toko menjawab. "Ia memelihara banyak anjing. Bayangkan, 20 anjing!"
Si mahasiswa, temannya Gus Dur itu langsung pulang dengan dongkol. Sampai di rumah, ia menyemprot Gus Dur. Katanya, sampai hati Gus Dur menyamakan teman-teman satu rumah dengan anjing. Gus Dur yang disemprot hanya tertawa.
Kisah Kedua, kisah yang dihimpun dari laman Santri Gus Dur Komunitas Gusdurian Jogja.
Alkisah, pada era 1957–1959, Gus Dur pernah mondok di Pondok Pesantren Salaf Asrama Perguruan Islam, Tegalrejo, Magelang, Jawa Timur. Ketika itu Gus Dur masih menjadi santri dan ada-ada saja hal aneh yang dia lakukan.
Pada suatu hari Gus Dur bersama beberapa temannya beberapa santri merencanakan mencuri ikan di kolam milik gurunya yaitu KH Chudlori. Mereka pun berbagi tugas. Teman-temannya yang melakukan pencurian, sedangkan Gus Dur mengawasi keadaan sekitar.
BACA JUGA:Kisah Gus Dur Kena Prank Soewondo, Orang Kepercayaan dan Tukang Pijatnya, Meraup Rp 34 Miliar
Saat teman-temannya mulai masuk ke kolam ikan, Gus Dur tidak ikut. Dia berdalih akan mengawasi karena takut kiai tahu.
Pada pukul 01.00 WIB, KH Chudlori keluar rumah karena memang biasa terbangun di jam tersebut untuk sholat malam di masjid yang kebetulan melewati kolam ikan itu.
Para santri tersebut langsung lari karena mengetahui gurunya bangun dari tidur.
Namun Gus Dur terlihat masih di samping kolam dengan membawa ikan hasil curian teman-temannya.