RADARMUKOMUKO.COM - Dasima dan Saritem adalah dua wanita duantara sekian banyak perempuan Indonesia yang terpaksa dijadikan gundik atau wanita simpanan saat kolonial Belanda.
Maka sangat beruntung nasib wanita dan seluruh rakyat Indonesia saat ini. Hidup di sebuah negara merdeka hingga punya kebebasan dan kehormatan.
Seorang Gundik, sangat hina hingga anak-anak yang lahir dari wanita simpanan ini tidak akan diakui oleh orang-orang Belanda manapun yang pernah menjalin hubungan dengan mereka.
Lokalisasi terkenal yang dulu aktif di Bandung, Saritem diambil dari kisah gadis belia bernama Saritem.
BACA JUGA:Nyai Dasima Simpanan Orang Kaya Inggris Batavia, Berakhir Tragis Setelah Dinikahi Pria Beristri
BACA JUGA:Anak Cengeng dan Mudah Rewel? Atasi Dengan Cara Ini, Auto Ampuh
Saritem dikenal sebagai seorang gadis yang cantik, kulit bersih dan mulus. Awalnya Saritem dikatakan sebagai peramu jamu.
Kecantikannya memikat seorang pembesar Belanda kala itu, kemudian Saritem dijadikan gundik atau wanita simpanan.
Sejak saat itu gadis yang bernama Saritem menjadi nyonya Belanda atau Nyai Saritem.
Singkat cerita, Nyai Saritem yang dekat dengan orang Belanda diminta mencari dan mengumpulkan wanita untuk menemani kencan para serdadu Belanda yang masih lajang atau yang tidak membawa istrinya ke Batavia.
Saritem di sediakan rumah yang besar untuk tenpat bagi para wanita pemuas syahwat tentara Belanda yang berhasil dikumpulkannya.
Seiring berjalan waktu bisnis Saritem terus berkembang, bahkan mulai menjamur rumah mordil lain di sekitar itu yang menyediakan perempuan untuk tamunya.
Bukan saja tentara Belanda, pria pribumi juga tak jarang berkunjung ke tempat ini. Hingga setelah Indonesia merdeka kawasan ini dikenal dengan Saritem.
Pada 17 April 2007 silam, pemerintah Kota Bandung memutuskan untuk menutup kawasan prostitusi Saritem. Kini Saritem tinggal kenangan sebagai bagian dari sejarah Kota Bandung.
Yang pasti Nyai Saritem tetap dikenal sebagai salah satu sejarah gundik zaman kolonial Belanda.