Suku Lainong Buktikan Kehebatan Dengan Menebas Musuh, Berhak Mendapat Tato Pria Sejati

Kamis 31-08-2023,01:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Tato di tubuh bagi Suku Lainong bukan hal biasa yang bisa dilukis kapan saja.

Masyarakat Naga atau Suku Lainong yang ada Negara Myanmar, pada zaman dulu untuk mendapatkan tato, seorang pria harus menebas kepala lawannya atau musuh lebih dahulu.

Memotong kepala musuh mereka sebagai penanda kekuatan, keperkasaan, dan kemenangan. Aksi ini terus berlangsung hingga menjadi sebuah tradisi di masyarakat naga kala itu.

Kisah ini disampaikan langsung oleh tetua Suku Lainong bernama Ngon Pok yang dilansir dari berbagai media.

Dikisahkannya, saat dirinya bersama dengan ayah dan sang kakek dihadiahi sebuah tato berbentuk garis-garis vertikal dan paralel, serta dua sosok prajurit, oleh ketua suku sebagai penanda kemenangan. 

Saat itu usia Ngon Pok masih berusia enam tahun.

BACA JUGA:Mengenal Suku Da’a, Tinggal Pedalaman Pegunungan Hingga Masih Takut Melihat Laut

BACA JUGA:Suku-Suku Terasing Yang Masih Bertahan Hingga Hidup Primitif Jauh di Pedalaman

Pada masa itu, suku-suku dan desa-desa yang ada di kawasan tempatnya bermukim kerap berperang untuk memperebutkan suatu wilayah. 

Warga Suku Naga pada umumnya perang karena perebutan tanah, dan ada laporan para prajurit memotong kepala musuh-musuh mereka sebagai tanda kemenangan hingga akhir tahun 1960-an.

Para prajurit yang ikut berperang akan sebisa mungkin memotong kepala musuh-musuh mereka sebagai penanda kekuatan, keperkasaan, dan kemenangan.

Untuk merayakan kemenangan atas musuh-musuhnya, suku Lainong akan menggunakan duri sebagai pengganti jarum tato. 

Duri tersebut digunakan untuk memasukkan getah pohon ke area bawah kulit prajurit hingga membentuk sebuah tato, yang nantinya menjadi sebuah pengingat akan kehebatan sang prajurit kala berperang hingga berhasil menebas kepala musuh.

Naman generasi muda masyarakat Naga saat ini diketahui jarang memakai tato tradisional yang khusus diberikan untuk mereka yang berhasil menebas kepala manusia.

Hal itu mengindikasikan, masyarakat Naga mulai sadar dan ingin berhenti untuk melakukan tradisi mengerikan tersebut. 

Kategori :