Alasan Nyai Saritem, Perempuan Cantik Simpanan Petinggi Belanda Tanpa Ikatan Buka Bisnis Hiburan Pria

Kamis 31-08-2023,04:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Pada konten radarmukomuko.disway.id sebelumnya, Nyai Saritem atau Nyai Sari Iteung merupakan wanita cantik yang mempesona. 

Ramainya perbicangan soal Nyai Saritem diawal dengan munculnya potret wanita berparas ayu yang kerap disebut-sebut sebagai nyai Saritem di internet. 

Sosoknya tampak elegan dengan balutan kebaya aksesoris berupa gelang dan antik bak wanita priyayi.

Dilansir dari paragram.id yang mengutib Info Bandung, Saritem adalah wanita cantik yang merupakan seorang gadis pedagang jamu. 

Saritem muncul pada era kependudukan Belanda di Indonesia. Karena memiliki pesona cantik, Saritem dijadikan istri simpanan oleh seorang pria Belanda. 

Memiliki suami orang Belanda membuat kehidupan Saritem berubah dan jadi orang kaya. Saritem pun memiliki gelar yakni Nyai Saritem. 

Bersamaan dengan aktivitas Saritem sebagai istri orang Belanda, kala itu di kawasan Jalan Gardu Jati, Belanda ingin membangun tempat khusus bagi para prajurit Belanda yang ingin menumpahkan hasratnya.

BACA JUGA:Kisah Cinta Presiden Soeharto dan Ibu Tien, Benih Cinta Tumbuh Setelah Menikah dan Setia Selamanya

BACA JUGA:Ermina Zaenah, Aktris Cantik Primadona Tahun 50-an Idola Bung Karno, Berasal dari Kota Jambi

Selang beberapa tahun, Nyai Saritem diminta oleh pembesar Belanda untuk mencari wanita yang bisa diajak kencan oleh para serdadu Belanda yang masih melajang. 

Kebetulan, pada saat itu daerah Gardu Jati memang dijadikan sebagai markas militer Belanda. Dalam misinya tersebut, Nyai Saritem difasilitasi sebuah rumah yang cukup besar. 

Semakin hari perempuan-perempuan yang dikumpulkannya semakin banyak. Perempuan-perempuan tersebut berasal dari sekitaran Bandung, seperti Sumedang, Cianjur, Garut, serta Indramayu. 

Bisnisnya semakin besar, Nyai Saritem semakin terkenal.

Bisnis lendir milik Nyai Saritem ini kemudian semakin berkembang pesat. Pengunjung yang datang tak hanya berasal dari kalangan serdadu lajang. 

Para prajurit yang sudah lanjut usia juga kerap berkunjung ke tempat ini. Bukan hanya warga Belanda, kalangan pribumi juga tak sedikit yang berkunjung dan mencicipi bisnis Nyai Saritem ini.

Kategori :