Hingga akhirnya Putroe Koneng tebersit tanya apakah ada sesuatu yang tidak beres dari dalam dirinya.
Ternyata, kematian tragis suaminya tersebut jelas bukanlah kesengajaan, tapi akibat senjata berupa racun yang ditanam di kemaluan Putroe Neng oleh neneknya.
Maksud dari sang nenek adalah untuk antisipasi agar cucunya selamat dari korban keganasan perang seperti pemerkosaan.
Sejak kematian suami pertamanya itu, suami-suami berikutnya tidak pernah ada yang bisa melewatkan malam pertama.
Sebanyak 99 suami resminya, menjemput ajal di atas ranjang pengantin saat masih malam pertama.
Hingga datanglah seorang Syeikh Syiah Hudam meminangnya menjadi istri atau menjadi suami ke 100 bagi Putroe Neng.
Syiah Hudam berhasil mengeluarkan racun dari kemaluan Putroe Neng tanpa disadarinya.
Dan malam pertama pun bisa dilalui suami ke 100 Putroe dengan selamat.
Sayangnya, sampai ajal menjemput, Syiah dan Putroe tidak mempunyai keturunan.*