Kedua awak kapal yang melaporkan hal yang mengkhawatirkan tersebut mengaku mendengar hembusan udara dari tangki, sementara air laut mengalir deras masuk dari lubang itu.
Mendengar laporan tersebut, Wilde kemudian melapor ke anjungan dan bergabung dengan kapten Smith dan Thomas Andrews untuk melakukan pemantawan kerusakan kapal.
Melihat adanya potensi bahaya, iya pun langsung memerintahkan para awak kapal untuk menurunkan Sekoci serta mengawasi penurunan kapal penyelamat tersebut ke air baku dibawahnya.
Namun sayang, ia pun menjadi salah satu korban tewas dalam kapal tersebut.
Sebelum meninggal, Wilde diduga sempat mencoba untuk menurunkan Sekoci Disaat Titanic benar-benar tenggelam pada pukul 2 dini hari.
Namun, ia belum sempat untuk menurunkan sekoci dan akbirnya meninggal dunia dan tubuhnya tidak pernah ditemukan.
Lain lagi kisah yang terjadi dengan Edith Corse Evans penumpang kelas I di Titanic ini hendak pulang ke New York setelah mengunjungi saudaranya di Paris.
Ia pun menumpang kapal pesiar lantaran ia merasa kenal dan sangat dekat denagn i Kolonel Archibald Gracie.
BACA JUGA:Cara Mudah Tarik Uang Tunai di ATM Bank BRI, BCA, BNI, Bank Mandiri Tanpa Kartu
Sehingga Ia memutuskan ikut berlayar bersama dengan keluarga dan saudaranya.
Saat Titanic menabrak gunung es, awak kapal berusaha meyakinkan mereka kalau kapal tersebut tak mungkin tenggelam.
Dalam pelayaran tersebut , Edith menceritakan langsung kepada Kolonel Gracie kalau seorang peramal telah memperingatkannya agar berhati-hati pada air. Ia pun yakin kalau ramalan itu benar adanya.
Meski sudah tahu nyawanya terancam, ia tetap merelakan kursinya di sekoci untuk salah satu saudarinya. Pasalnya, anak-anak saudarinya itu sudah menunggunya di rumah.
Edith Corse Evans sebagai penumpang kelas I ini menumpang Titanic usai meliput fashion di Pacuan Kuda Minggu Paskah Paris.
Namun sebelum pristiwa itu terjadi Ia sempat bilang kapal itu adalah kapal paling indah, dan ia juga mengirim surat dari Queenstwon kepada sekretarisnya.