RADARMUKOMUKO.COM - Kapal Titanic, yang tenggelam di Samudra Atlantik Utara pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es dalam pelayaran perdananya dari Southampton ke New York, merupakan salah satu tragedi laut terbesar di masa damai.
Lebih dari 1.500 orang tewas dalam peristiwa tersebut, yang juga menginspirasi film Hollywood berjudul sama.
Namun, selama lebih dari tujuh dekade, lokasi dan kondisi bangkai kapal Titanic tetap menjadi misteri.
Baru pada 1 September 1985, sebuah tim gabungan AS-Prancis berhasil menemukan bangkainya sekitar 690 km lepas pantai Newfoundland, Kanada, di kedalaman 3.800 meter.
Tim tersebut dipimpin oleh Robert Ballard, mantan perwira angkatan laut AS yang juga ahli kelautan.
Ia pernah menggelar ekspedisi yang gagal untuk menemukan Titanic di tahun 1977.
Ballard kemudian mendapat kesempatan kedua untuk mencari kapal itu dengan bantuan Angkatan Laut AS dan Institut Oseanografi Nasional Prancis.
Ballard dan timnya menggunakan kendaraan laut dalam yang dikendalikan dari jarak jauh bernama Argo, yang dilengkapi dengan sonar dan kamera.
Sebuah robot bernama Jason juga ditambatkan padanya yang menjelajahi dasar laut dan mengambil gambar dari dekat.
BACA JUGA:Dalam Buku Titanic And Other Ships, Banyak Penumpang Mati Terbunuh Karena Ingin Ke sini
Gambar dari sistem tersebut akan dikirim kembali ke ruang kontrol di kapal penarik dan gambar tersebut dapat segera dinilai.
Setelah pencarian selama seminggu, pada Minggu 1 September 1985, gambar awal Titanic yang ditangkap oleh Argo muncul di layar kapal penelitian Knorr.
Esok harinya, bagian utama bangkai kapal Titanic ditemukan dan Argo mengirimkan kembali foto-foto pertama kapal tersebut sejak tenggelam 73 tahun sebelumnya.
Ballard kemudian melakukan 11 kali penyelaman ke lokasi dengan kapal selam.