RADARMUKOMUKO.COM – Terkadang, menjalani sebuah kehidupan tidak lah mudah. Permasalahan demi permasalahan sering terjadi yang terkadang membuat stress dan depresi.
Meski begitu, banyak sekali orang yang mencoba untuk membuat hidup menjadi lebih bahagia dengan memunculkan berbagai jenis kebisaan hidup menjadi lebih baik.
BACA JUGA:Wajib Coba!! Soda Kue Dicampur Bahan Dapur Ini Bisa Membuat Kloset Rumah Berkilau
Slow Living pertama kali muncul di Italia pada akhir abad ke 20. Tepatnya saat McDonald’s pertama kali ada di kota Roma.
McDonald’s sendiri merupakan tempat makan yang identik dengan budaya makanan cepat saji yang ditolak oleh Carla Petrini dan aktivisnya.
Maka dari itulah muncul sebuah gerakan yang bernama ‘Slow Food Movement’.
Gerakan tersebut hingga saat ini telah menggandeng sebanyak 150 negara untuk melindungi tradisi gastronomi.
BACA JUGA:Bagi Tanggal Lahir Ini Perlu Berhati-hati! Jangan Suka Menyendiri Sebab Gampang Dimasuki Khodam
Selain itu, gerakan ini juga mempromosikan upah yang adil bagi produsen, mendorong makanan yang berkualitas, serta mengupayakan sustainability.
Slow living merupakan sebuah gaya hidup yang menekankan seseorang untuk dapat menjalani hidup yang lebih bermakna.
Berbeda dengan orang lain yang harus memiliki target dan pencapaian kuantitas dalam hidup, kebiasaan ini justru berfokus mengedepankan kualitas hasil prioritas, serta kenyamanan.
Artinya, sesorang yang melakukan gaya hidup akan merasakan hal-hal yang tenang tanpa adanya beban pikiran karena mereka tidak terlalu memperdulikan target kehidupan yang bikin stres.
Menerapkan gaya hidup yang satu ini akan memberikan berbagai manfaat positif bagi kehidupan.
Terdapat begitu banyak hasil penelitan yang menunjukkan bahwa dampak positif terhadap kebidupan yang lebih sehat, bermakna serta juga ideal.*