Pahlawan Nasional Asal Sumatera Barat, Dari Wapres Hingga Angkat Senjata di Medan Perang

Sabtu 12-08-2023,07:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

H. Ilyas Ya'kub atau Ilyas Yacoub lahir di Asam Kumbang, Bayang, Pesisir Selatan, pada 14 Juni 1903. Ia adalah salah seorang pendiri Persatuan Muslim Indonesia (Permi) yang berjuang menentang politik kolonial Pemerintah Hindia Belanda, sampai dibuang ke Digul hingga Australia. Ia ikut bergerilya dalam perang kemerdekaan. 

11. Hazairin

Prof. Dr. Hazairin lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada 28 November 1906. Hazairin anak dari pasangan Zakaria Bahri asal Bengkulu dan Aminah (asli Minangkabau). Ia adalah pakar hukum adat dan pernah menjabat menteri dalam negeri dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo. Pada April 1946, Hazairin menjadi Residen Bengkulu, merangkap Wakil Gubernur Militer Sumatra Selatan. Hazairin kemudian menjadi Guru Besar Hukum Adat dan Hukum Islam di Universitas Indonesia dan sejumlah perguruan tinggi.

BACA JUGA:Mereka Ini Pantas Disebut Pahlawan Titanic, Tanpa Mereka Tidak Akan Ada Korban yang Selamat

12. Bagindo Aziz Chan

Bagindo Aziz Chan lahir di Padang pada 30 September 1910. Ia adalah anak keempat dari enam bersaudara dari Bagindo Montok (ayah) dan Djamilah (ibu). Ia adalah wali kota Padang di masa perjuangan. Diangkat jadi wali kota pada 15 Agustus 1946, setelah sebelumnya menjadi wakil wali kota. Bagindo Aziz Chan gugur pada 19 Juli 1947 ditembak tentara Belanda, jelang Agresi Militer I. 

13. Adnan Kapau Gani

Adnan Kapau Gani Lahir di Palembayan, Agam, Sumatra Barat. AK Gani adalah seorang dokter, politisi dan tokoh militer. Ia pernah menjadi menteri, wakil perdana menteri hingga jadi gubernur di Sumatra Selatan. Berjuang sejak zaman Hindia Belanda, masuk tahanan di masa Jepang, saat perang kemerdekaan, ia banyak membantu perlengkapan militer melalui penyelundupan dari Singapura. 

BACA JUGA:Sosok Ulama Asal Sumbar Ini Diperjuangkan jadi Pahlawan Nasional

14. Ruhana Kuddus

Ruhana Kuddus, lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat pada 20 Desember 1884. Ruhana merupakan kakak satu ayah Sutan Sjahrir. Ruhana adalah wartawati pertama Indonesia dan pendiri Surat Kabar Soenting Melajoe. Ruhana aktif meningkatkan pendidikan dan keterampilan kaum perempuan dengan mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang. 

15. Mohammad Natsir

Mohammad Natsir Dt Sinaro Panjang lahir di Alahan Panjang, Solok dari orang tua asal Maninjau, Agam. Ayahnya Idris Sutan Saripado, pegawai pemerintah sempat bertugas di Alahan Panjang dan ibunya, Khadijah. Natsir pernah menjadi menteri penerangan. Saat memimpin Masyumi di parlemen RIS, Natsir melontarkan mosi kembali ke negara kesatuan. Mosi Integral Natsir itu akhirnya diikuti parlemen dan semua negara bagian sehingga RIS bubar.*

Kategori :