RADARMUKOMUKO.COM - Sungai Musi adalah salah satu ikon kota Palembang yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya.
Salah satu tradisi yang melekat dengan sungai ini adalah lomba perahu bidar, sebuah perlombaan perahu panjang yang diikuti oleh puluhan orang.
Lomba ini biasanya digelar setiap tahun pada bulan Agustus, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dan Hari Jadi Kota Palembang.
Perahu bidar adalah perahu yang terbuat dari kayu ulin yang panjangnya bisa mencapai 40 meter dan lebarnya 1,5 meter.
Perahu ini bisa menampung sekitar 40-50 orang yang duduk berjajar di sisi kanan dan kiri perahu.
Mereka menggunakan dayung untuk menggerakkan perahu dengan irama yang serempak.
Di bagian depan perahu, ada seorang juru kawih atau juru nyanyi yang bertugas untuk memberikan semangat dan arahan kepada para pendayung.
Di bagian belakang perahu, ada seorang juru mudi atau juru kemudi yang bertugas untuk mengatur arah perahu.
BACA JUGA:10 Objek Wisata Sumatera Barat Yang Paling Diincar Wisatawan Luar Daerah
Lomba perahu bidar merupakan salah satu atraksi wisata yang menarik bagi masyarakat lokal maupun asing.
Lomba ini menampilkan kekompakan, kecepatan, dan keindahan gerak para pendayung yang berlomba untuk mencapai garis finish terlebih dahulu.
Lomba ini juga menampilkan keanekaragaman budaya dan kreativitas masyarakat Palembang, yang menghias perahu mereka dengan berbagai tema dan warna.
Selain itu, lomba ini juga menjadi ajang silaturahmi dan persaudaraan antara berbagai kelompok dan komunitas yang ikut berpartisipasi.
Lomba perahu bidar memiliki sejarah yang cukup panjang. Menurut sejarawan Kemas AR Panji, lomba ini pertama kali digelar pada tahun 1898, saat merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina dari Belanda.