Tradisi Mengikat Kaki di Cina Hingga Berukuran 10 cm, Wanita Jadi Cacat Infeksi Dinilai Cantik

Kamis 10-08-2023,10:30 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

Pada tahun 1912, pemerintah Republik Cina mengeluarkan larangan resmi terhadap praktik ini, tetapi masih banyak wanita yang melanjutkannya secara diam-diam.

Praktik ini baru benar-benar berakhir pada tahun 1949, setelah berdirinya Republik Rakyat Cina.

Metode praktik mengikat kaki biasanya dilakukan pada anak perempuan yang berusia antara 5 hingga 8 tahun, ketika tulang kakinya masih lunak dan mudah dibentuk.

BACA JUGA:Ciri Orang Pendek Misterius Penghuni Bukit Barisan dan Gunung Kerinci

Praktik ini dilakukan oleh ibu, nenek, atau dayang-dayang yang berpengalaman. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Merendam kaki dalam air hangat untuk melembutkannya.

2. Memotong kuku-kuku kaki agar tidak melukai kulit.

3. Menekuk keempat jari kaki ke bawah telapak kaki, kecuali jari jempol.

4. Mengikat kaki dengan kain panjang sekitar 3 meter, mulai dari jari-jari sampai pergelangan kaki.

5. Menjahit ujung-ujung kain agar tidak lepas.

6. Memakai sepatu atau sandal yang sangat kecil dan ketat.

7. Mengulangi proses ini setiap hari dengan mengganti kain dan sepatu yang lebih ketat.

BACA JUGA:Tradisi Unik Pernikahan di Skotlandia Diteriaki, Pengantin Dilumuri Bau Busuk dan Menjijikan

Proses ini menyebabkan patahnya tulang-tulang kaki dan perubahan bentuknya menjadi seperti baji atau lotus.

Kaki yang terikat juga menjadi rentan terhadap luka, infeksi, bau busuk, dan gangren. Banyak wanita yang meninggal karena komplikasi akibat praktik ini.

Alasan Ada beberapa alasan mengapa praktik mengikat kaki dilakukan oleh wanita-wanita di Cina, antara lain:

Kategori :