BACA JUGA:Ternyata Ini Rahasia Ayam Goreng Agar Kriuk dan Krispy, Seperti Kayak Ayam Goreng Restoran Mahal
Kapal Titanic secara kasat mata terlihat 90% sama dengan Olympic, baik dari segi struktur, desain, dan juga kekuatan.
Hanya saja, Titanic memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan saudaranya tersebut.
Alih-alih memiliki nasib yang sama dengan Olympic, kapal Titanic justru mengalami kecelakaan saat melakukan pelayaran perdana di rute yang sama dengan Olympic.
Pada Maret 1912 dini hari, kapal yang membawa lebih dari 2200 penumpang dan kru tersebut terpaksa harus sekarang akibat ditabrak gunung es.
BACA JUGA:Kisah Perlawanan Cut Meutia Pahlawan Cantik dan Anggun dari Aceh
Insiden tersebut tentunya akan selalu membekas bagi semua orang karena kapal tersebut menelan banyak sekali korban.
Kejadian naas tersebut pun menimbulkan banyak sekali teori dan juga kejanggalan-kejanggalan.
Salah satunya adalah tentang bagaimana para korban harus bisa menyelamatkan diri mereka masing-masing sebelum akhirnya mati kedinginan di laut Atlantik.
BACA JUGA:Aparat Gencarkan Pengawasan Pangkalan Gas Elpiji 3 Kilo
Banyak orang orang modern jaman sekarang yang mempertanyakan mengapa para korban Titanic tidak menyelamatkan diri dengan naik ke atas gunung es yang menabrak Titanic.
Hal tersebut mungkin saja dapat menyelamatkan nyawa mereka setidaknya sampai bantuan datang.
Namun, pertanyaan tersebut tentunya sangat mudah untuk dibantah.
Sederhananya, kebanyakan korban meninggal Titanic diakibatkan oleh hipotermia. Hipotermia merupakan sebuah gangguan penyakit yang diakibatkan oleh suhu dingin yang sangat ekstrim.
BACA JUGA:Wakil Bupati Mukomuko Lepas Keberangkatan 6 Paskibraka Tingkat Provinsi Bengkulu
Sehingga, apabila mereka mencoba untuk menaiki Gunung Es yang menabrak Titanic itu sama saja dengan bunuh diri.