RADARMUKOMUKO.COM – Pondok Pesantren Al-Zaytun masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat terkait dengan kontroversinya.
Bahkan, Karena kontroversinya tersebut banyak orang yang menganggap bahwa pondok pesantren ini memiliki kurikulum yang menyimpang.
Namun, seorang alumni dari pondok pesantren al-zaytun bernama Muhammad Ikhsan mengatakan bahwa seluruh aktivitas pendidikan di sana diduga hanyalah tameng.
Sedangkan, kegiatan Negara Islam Indonesia (NII) berada di balik tameng tersebut dan berkamuflase dengan aktivis Al-Zaytun.
BACA JUGA:Butuh Waktu 2,5 Jam Kapal RMS Carpathia Mencapai Korban Kapal Titanic
Selain itu, Ikhsan mengatakan bahwa pendidikan di Pondok Pesantren Al-Zaytun berjalan normal.
“Orang-orang yang underground di (NII), bukan hidup dalam komplek Al-Zaytun yang memeiliki luas lahan 1200 hektar itu. Boleh jadi tetangga rumah kita orang orangnya,” katanya.
Ikhsan mengatakan bahwa ketika video sholat Idul Fitri 1444 Hijriah Di pondok pesantren Al-Zaytun viral beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan bahwa orang yang berada dalam video tersebut mereka melakukan sholat dengan shaf bercampur itu bukanlah santri.
BACA JUGA:Ini Kejadian di Rumah Dinas Sekda Mukomuko, Beruntung Cepat Diketahui
Melainkan, diduga mereka adalah orang orang dan aktivis aktivia Negarai Islam Indonesia.
“Makanya yang saya sebut mereka itu (NII) akan datang di momentum tertentu saja,” kata Ikhsan.
Saat ia masih berada di pondok tersebut, dia mengaku, tak ada kejanggalan maupun keanehan terkait dengan kegiatan di kalangan Santri.
"Tiap hari saya ini melihat ada yang aneh, kok ini bukan Santri dilibatkan, khotib Jumat khotbah mengatakan qola Rasulullah Sallallahu Alaihi wasallam fil quranil karim, Al Quran itu bukan kalamullah, itu santri sudah membacanya, masa saya nggak ada itu,” katanya.
BACA JUGA:Ini Kejadian di Rumah Dinas Sekda Mukomuko, Beruntung Cepat Diketahui