Mitos yang di percaya siapapun yang membawa pulang ular dari Pulau Ular akan mendatangkan petaka.
Meskipun menjadi terkenal dengan habitat ular, nyatanya ular-ular yang tinggal di Pulau Ular ini jinak.
Para pengunjung yang datang ke Pulau Ular dapat berinteraksi dengan ular-ular yang ada di sana.
Sebab, ular-ular yang berwarna hitam putih tersebut sangat jinak selagi mereka tidak merasa terganggu.
Selain memiliki keunikan dengan menjadi habitat ular, Pulau Ular juga memiliki pemandangan alam yang eksotis.
BACA JUGA:Ngga Perlu Dicuci, Cukup Gunakan Satu Bahan Dapur Ini, Bau Tak Sedap di Sepatu Akan Hilang
Pemandangan air laut yang berwarna biru di tambah dengan pepohonan ilalang yang tumbuh lebat membuat pemandangan alam semakin cantik.
Dari atas tebing, pengunjung dapat melihat keindahan Gunung Sangeang yang mempesona.
Keunikan lain dari Pulau Ular adalah adanya sumber mata air tawar. Lokasinya yang berada di pesisir pantai sehingga akan hilang ketika air laut pasang.
Meskipun sumber air telah tercampur dengan air laut, uniknya sumber air tersebut tetap memiliki rasa tawar. Masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Oi Ca’ba.
BACA JUGA:Cukup Gunakan 2 Bahan Ini, Karat pada Rice Cooker Langsung Hilang
Untuk menuju Pulau Ular terdapat beberapa jalur alternatif. Pertama melalui jalur darat dari Terminal Dara ke Terminal Tawali di Wera. Kemudian menaiki ojek ke menuju ke Desa Pai.
Jalur alternatif lain menggunakan perahu nelayan. Namun harus bersama rombongan yang berisi sekitar 5-8 orang.
Wisatawan tak perlu khawatir sebab di Pulau Ular terdapat berbagai fasilitas seperti penginapan.
Apakah kalian tertarik berkunjung ke Pulau Ular?*
Artikel ini di ambil berbagai sumber sudah terbit di merdeka.com dengan judul “Menguji Nyali di Pulau Ular Bima NTB, Berani Coba?” dan di Kicknews.today.com dengan judul "Sejarah terbentuknya Pulau Ular Bima; kapal kutukan dan jelmaan tentara Belanda"