RADARMUKOMUKO.COM - Beragam tradisi masyarakat di berbagai belahan dunia, bahkan diantaranya terbilang kejam, mengerikan dan kadang tidak masuk akal.
Salah satunya diceritakan tradisi suku yang ada di Afrika Timur dan Indian Peru. Di mana para anggota suku akan menjahit dan mengikat bagian anak perempuan untuk mencegah mereka melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Dari jahitan ini akan menyisakan sebuah lubang kecil untuk buang air kecil saja bagi wanita tersebut.
BACA JUGA:Suku Huli, Wanita dan Pria Hidup Terpisah Berbeda Rumah
BACA JUGA:Tradisi Menyeramkan Suku - Suku di Indonesia, Bikin Merinding
Jahitan ini baru akan dibuka sedikit saat perempuan tersebut telah menikah dan akan melakukan hubungan seksual serta saat akan melahirkan.
Yang jelas, tradisi ini sangat berbahaya karena dapat merusak kulit, menyebabkan infeksi, dan membahayakan ibu dan bayi dalam proses persalinan.
Perbuatan ini disebut Female Genital Mutilation (FGM) atau dikenali sebagai sunat perempuan merupakan prosedur melibatkan pembuangan sebahagian atau keseluruhan luar kemaluan wanita, yang dilakukan bukan atas sebab perubatan.
Bukti kebenaran dari tradisi ini, diceritakan seorang wanita dikenali sebagai Asma.
Dikutib dari theasianparent.com, ia menceritakan, seorang gadis tidak akan kahwin jika tidak berkhitan. Tindakan ini merupakan tanda kesucian dan kesetiaan mereka terhadap bakal suami.
BACA JUGA:Walau Mengaku Muslim, Wanita Suku Tuareg Bisa Berzina
BACA JUGA:Mengenal Suku Dogon, Manusia Bertopeng Misterius
Dijelaskan saat berusia 12 tahun, ia dianggap mulai jatuh cinta pada seorang pria, ibunya meminta bidan mengeluarkan bahagian kelentit dan menjahit kewanitaannya.
Parahnya lagi setelah menikah dan pada malam pertama, suaminya yang mengetahui membawa pisau kecil untuk memotong jahitan itu supaya bisa melakukan hubungan.
Sakitnya bisa dibayangkan, bahkan untuk memudahkan suaminya melepas jahitan, suaminya meminta bantuan ibu, ayah dan kakaknya masuk ke dalam bilik.