RADARAMUKOMUKO.COM - Suku Pygmy yang hidup di hutan khatulistiwa atau hutan hujan tropis di Afrika Tengah cukup unik dan memiliki cerita tersendiri.
Yang paling menjadi perhatian dan tanda-tanya adalah soal kabar, pada usia 8 tahun penduduk suku Pygmy sudah dianggap dewasa.
Hingga kebanyakan saat 8 hingga 10 tahun perempuan Suku Pygrmy sudah melangsungkan pernikahan, bisa hamil hingga memiliki anak.
BACA JUGA:Larangan Pernikahan dalam Suku Batak, Jika Dilanggar Sanksinya Berat
Kondisi ini tentu jauh berbeda dengan daerah lain, dimana pada umumnya usia 8 hinga 10 tahun masih di bangku SD dan sedang asik bermain, bahkan belum mengenal yang namanya hubungan lawan jenis.
Anehnya, menikah usia muda biasanya rawan perceraian, sementara suku pygmy menganut sistem monogami. Mereka terkenal sangat setia satu sama lain.
Dalam kamus suku pygmy tidak ada kata istilah selingkuh, mungkin inilah bentuk cinta manusia primitif kedua belah pihak akan setia.
BACA JUGA:Suku Huaorani, Manusia Tarzan Paling Ditakuti, Tanpa Busana dan Tangguh Berperang
Mungkin salah satu alasan, mengapa penduduk suku Pygmy cepat dewasa, karena umumnya mereka memiliki ukuran tubuh yang kecil dan lebih pendek.
Bayangkan, paling tinggi badan suku pygmy kurang dari 140 cm.
Bukan saja tubuhnya yang pendek, kabarnya umur penduduk suku ini juga realtif pendek. Dimana usia hidup suku pygmy ini hanya bertahan 30-40 tahun saja.
Suku ini hidup dengan cara primitif, yaitu berburu. Mereka menamakan dirinya sebagai anak rimba.
BACA JUGA:Tradisi Suku di Kenya, Tradisi Waris Istri dan Pembersihan Janda
Namun untuk berburuh hanya pekerjaan pria, sedangkan wanita tidak bekerja, hanya mengurus rumah.
Satu hal lagi ciri khas dari Suku Pygmy yaitu, mereka biasa melukis tubuhnya dan ini dianggap sebagai kepercayaan dan derajat.