Jadi, ini adalah hubungan antara sesama pria. Ritual ini juga wajib hukumnya jika seorang remaja akan beranjak menuju pintu kedewasaan.
Sunat Plus Hubungan
Bagi beberapa suku, sunat adalah ritual kedewasaan yang cukup penting. Peristiwa pemotongan ini menjadi indikasi jika si remaja benar-benar sudah dewasa.
Hal ini juga lah dilakukan oleh beberapa suku di Timor Barat, Indonesia. Namun, orang-orang sana tak hanya mengemas sunat dengan pemotongan kulup saja, tapi juga menyelipkan aktivitas hubungan badan.
Jadi, ketika luka setelah pemotongan belum benar-benar sembuh, si laki-laki ini haruslah berhubungan dengan wanita. Tujuannya adalah untuk membuang panas di alat kelaminnya.
Dan secara filosofi menurut mereka adalah membuang sial. Ritual ini wajib dilakukan dan jika sudah sembuh, maka si laki-laki tersebut akan jadi pria sejati.
Adat Perkawinan Kuno di Ponorogo
Di Ponorogo pernah ada tradisi perkawinan kuno yang bernama Gemblak. Jadi, ketika usai melangsungkan upacara pernikahan kedua mempelai akan berpisah tidurnya dalam beberapa hari.
Si wanita akan tidur dengan keluarganya, sedangkan si pria akan ditemani oleh Gemblak.
BACA JUGA:Mengenal Suku Polahi, Anti Penjajah, Terasing dan Tradisi Kawin incest
Gemblak ini adalah seorang pria, tapi ia bukan laki-laki biasa.
Gemblak menurut sejarahnya selalu tampan dan ia merupakan teman tidur dari Warok atau semacam tetua atau orang penting di sana.
Si pengantin pria dan Gemblak ini biasanya juga melakukan hubungan badan.
Tradisi Perkawinan Aneh Suku Marind
Dalam bukunya yang berjudul Manusia Irian, Jan Boelaars berhasil mengungkapkan fakta aneh soal ritual perkawinan suku Marind yang ada di Papua ini.
Jika biasanya setelah menikah pasangan laki-laki dan perempuan akan tidur bersama, maka pria-pria Marind tidak demikian. Mereka lebih suka menghabiskan malam pertamanya dengan pria juga.