RADARMUKOMUKO.COM - Cantik alami, tanpa polesan bedak apalgi bersolek di salon. Itulah gambaran kecantikan wanita lima suku pedalaman di berbagai negara.
Menariknya hampir rata-rata wanita dari suku-suku ini memiliki kencantikan yang serupa, karena memang mereka dikenal cantik turun temurun.
Kecantikan wanita suku pedalaman ini tidak kalah dengan wanita di Kota.
Dilansir dari berbagai sumber, Berikut Suku Pedalaman Penghasil Wanita Cantik bak bidadari:
Suku Chukch
Wanita-wanita di Suku Chukchi ini bisa dikatakan sangat cantik. Mereka memiliki ciri khas tersendiri. Apabila dilihat dari fisiknya, wanita Suku Chukchi memiliki pencampuran antara Eropa Timur dan Asia Timur.
Dimana kulitnya terlihat putih bersih, dan ciri khas Asianya terlihat melalui mata mereka yang agak sipit. Apabila diamati, dari tatapan mata mereka menggambarkan eksotisme.
BACA JUGA:Ritual Okipa Suku Mandan, Puasa 4 Hari Hingga Dilarang Tidur
Suku Chukchi merupakan salah satu suku yang bisa dikatakan terpencil di Pedalaman Siberia. Dalam agama yang dianut oleh Suku Chukchi, yakni Shamanism dan Orthodoxy, setiap benda yang ada disana baik benda hidup maupun benda mati akan diberikan roh.
Para penduduk Suku Chukchi memiliki kebiasaan berburu yang menjadi kebudayaan turun menurun dari nenek moyang, dan menjadi gaya hidup merea untuk bertahan hidup.
Biasanya, mereka berburu rusa untuk kemudian dimasak dan dimakan. Suku Chukchi ini juga merupakan satu-satunya suku yang tidak pernah dilecehkan keberadaannya.
Suku Maori
Suku Maori ini merupakan penduduk asli Selandia Baru. Maka dari itu, mereka memberi nama suku mereka Maori yang memiliki arti dalam bahasa Hawaii yakni asli atau pribumi.
Keberadaannya mereka sempat dijajah oleh orang-orang Eropa, dengan tujuan untuk memberantas Suku Maori. Namun ternyata Suku Maori keberadaannya masih mereka pertahankan sampai sekarang, walaupun dengan sisa penduduk Suku Maori yang ada tak bisa meyakinkan eksistensi mereka akan bertahan lama.
Suku Maori juga berburu untuk kelangsungan hidup dan juga untuk mata pencaharian mereka, yakni dengan memburu burung asli, menjadi nelayan, dan juga mereka mengerjakan ladang mereka yang ditanami sayur mayur dan ubi jalar.