RADARMUKOMUKO.COM – Tidak ada masyarakat yang tidak tahu dengan Minangkabau yaitu masyarakat yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar). Bukan saja terkenal di Indonesia, Minangkabau juga terkenal dimancanegara.
Semua itu tidak lepas dari kehebatan orang minang sejak masa lampau, juga keunikannya yang sangat khas. Selain itu orang minang adalah perantau yang ada di seluruh penjuru.
Jika mendengar minang kabau, salah satu yang tertanam dalam pikiran banyak orang adat adat istiadatnya dan pemeluk agama islam yang taat. Semua orang minang adalah pemiluk islam, karena adat istiadatnya sejalan dengan islam.
Namun siapa sangka dulunya leluhur orang minang adalah penyembah dewa hingga penganut agama Hindu yang taat, ini terlihat dari sejarah 4 suku tua minangkabau, yaitu Suko Bodi, Suku Koto, Suku Piliang dan Suku Chaniago.
Keempat klan ini terbagi menjadi 2 sistem kekuasaan adat yang disebut sebagai Kelarasan.
BACA JUGA:Keunikan Suku Bajo Manusia Perairan Laut, Mampu Menyelam Hingga 70 Meter Tanpa Alat Bantu
BACA JUGA:Tradisi Berburu Gadis Berdampak Pemerkosaan, Orang Tua Sediakan Pemukul
Kelarasan Koto Piliang berkembang menjadi sistem aristocrat. Sementara kelarasan Bodi Caniago berkembang menjadi penganut sistem konfederasi.
Berikut penjelasan dihimpun dari berbagai sumber:
Suku Koto
Dahulu, suku Koto merupakan satu kesatuan dengan suku Piliang tetapi karena perkembangan populasinya maka paduan suku ini dipisahkan menjadi dua suku yaitu suku Koto dan suku Piliang.
Suku Koto dipimpin oleh Datuk Ketumanggungan yang memiliki aliran Aristokratis Militeris, dimana falsafah suku Koto ini adalah “Manitiak dari Ateh, Tabasuik dari bawah, batanggo naiak bajanjang turun”