Misteri Gunung Bromo, Disucikan Suku Tengger, Pusat Kerajaan Gaib

Jumat 07-07-2023,13:19 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu objek wisata yang banyak diincar para wisatawan dalam ngeri hingga mancanegara di Jawa Timur adalah kawasan Gunung Bromo.  

Karena selain memang memiliki daya tarik cukup memukau bagi wisatawan, gunung ini juga memiliki berbagai cerita menarik dan dibumbui berbagai kisah misteri.

BACA JUGA:Pinjam KUR Mandiri ada 5 Jenis, Plafon Rp 10 Juta Hingga Rp 500 Juta, Ini Ketentuanya

Gunung Bromo, berdasarkan cerita sejarah dan legenda bahwasanya Gunung Bromo berasal dari nama Brahma yaitu Gunung yang dianggap Suci oleh masyarakat suku tengger.

Masyarakat percaya bahwa Gunung Bromo meninggalkan jejak Dewa Brahma, selain itu mereka percaya bahwa Gunung Bromo adalah tempat bersemayam dewa yang melindungi mereka yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.

Kemudian orang jawa menyebutnya Gunung Bromo. Suku tengger adalah masyarakat asli yang berada di kawasan kaki gunung bromo semeru yang berasal dari penduduk pribumi kerajaan majapahit.

Gunung ini tergolong gunung yang masih aktif dengan aktifitas letusan 30 tahun sekali sejak abad 20. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, dahulu gunung ini konon terbentuk dari letusan Gunung Tengger.

Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan berada di empat wilayah sekaligus yaitu, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang Jawa Timur. 

BACA JUGA:Tradisi Berhubungan Badan Paling Aneh Suku-Suku di Indonesia

Yang cukup menarik dari cerita gunung ini adalah, menyangkit cerita mistis dibalik keindahannya. 

Dilansir dari berbagau sumber, konon katanya Gunung Bromo dianggap menjadi area kerajaan gaib.

Di sini dianggap sebagai sarang dewa-dewi ajaran Hindu, seperti Dewa Brahma, Dewa Siwa, Wisnu dan para punggawanya.

Banyak orang mengalami fenomena aneh seperti diikuti seseorang, mendengar suara, melihat bayangan aneh dan lain-lain.

BACA JUGA:Fakta Suku Polahi, Ayah Boleh Nikahi Putrinya dan Ibu Boleh Kawin Dengan Putranya

Hal ini banyak terjadi di Watu Kuto, sebuah daerah yang jarang terjamah di sekitar Bromo yang berisi bebatuan dan padas, karena sebagian besar penghuninya berkumpul sana, untuk itu pengunjung harus menjaga sopan santunnya.

Kategori :