Orangtua Wajib Tahu, Ternyata Inilah Penyebab Kecanduan Main Roleplay

Senin 26-06-2023,14:30 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM 1
Editor : Tim Redaksi RM 1

RADARMUKOMUKO.COM – Permainan Roleplay belakangan ini menjadi perhatian para warganet di jagad maya.

Hal tersebut pertama kali terjadi saat sebuah akun TikTok mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang ayah yang meemarahi anaknya karena ketahuan bermain roleplay.

Menurut beberapa sumber, permainan roleplay yang dilakukan oleh anak tersebut ternyata sudah melewati batas dan tidak pantas untuk usianya.

Hal tersebut karena ia bermain roleplay dengan orang yang tidak ia kenali. Bahkan dalam permainan tersebut si anak telah memiliki ‘anak’ yang perannya di mainkan oleh pemain lain.

BACA JUGA:Simak! Inilah Daftar Ponsel yang disuntik Mati Sinyal 3G Oleh Telkomsel, Apakah Itu Ponselmu?

Lalu, bagaimana tanggapan Psikiater terkait fenomena ini?

Menurut dr Lahargo Kembaren, SpKj, terdapat beberapa pemicu yang menjadi penyebab anak ingin bermain roleplay di media sosial dengan orang yang tidak dikenal.

Salah satu pemicunya adalah kurangnya perlakuan yang baik yang tudak ia terima di kehidupan nyata.

“Dia sampai mengambil opsi memainkan roleplay di aplikasi medsos karena dia sebenarnya tidak mendapatkan apa yang dia butuhkan di kehidupan nyata, seperti anak ini butuh komunikasi, kehangatan, apresiasi, butuh reward atau penghargaan dalam hidupnya. Akhirnya dia mencarinya di tempat lain,” katanya.

BACA JUGA:Samsung Akan Luncurkan Ponsel Dengan Spesifikasi Menarik, Anti Air dan Debu

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan hal tersebut dapat menjadi pemicu adanya indikasi yang menbuat sang anak tidak bisa berhenti bermain roleplay.

“Ketika dia bermain roleplay, ada kenyaman, ‘ternyata senang ya aku jadi peran ini’. Itu di otaknya akan keluar hormon dopamine yang membuat kenyamanan bagi dia. Dia akan merasa tenang dan nyaman sesaat, tapi ketika sudah menurun dia tidak punya cara lain laigi untik mendapatkan ketenangan itu selain melakukan hal yang sama, sehingga terjadilah pola perilaku yang berulang-ulang,” tambahnya.

dr Lahargo juga menegaskan pentingnya peran orang tua untuk memberikan pendampingan pada anak. Hal tersebut bertujuan agar sang anak tidak mencari kenyamanan yang tidak pantas.*

Kategori :