Suku Apatani mempunyai tradisi menyumbat hidung dan menato wajah pada masyarakatnya yang berjenis kelamin wanita.
Seperti halnya tato di wajah, penyumbat hidung wanita Apatani adalah hak lintas yang dilakukan setelah seorang wanita mengalami menstruasi pertama, menandai mereka sebagai orang dewasa.
BACA JUGA:4 Suku Gaib Yang Terkenal, Nomor 3 Orang Suci dan Nomor 4 Suka Bikin Tersesat di Hutan
Bukan hanya itu, diyakini bahwa praktik aneh itu secara historis dilakukan pada semua wanita dewasa Apatani dalam upaya untuk mencegah perampok suku.
Di masa lalu, wanita Suku Apatani disebut-sebut banyak yang memiliki paras cantik. Namun kecantikan mereka ini membawa masalah. Wanita Suku Apatani sering diculik oleh suku tetangga untuk dijadikan istri dan tidak pernah terlihat lagi.
Suku ini tinggal di sebuah desa kecil di lembah Ziro, jauh di pedesaan Arunachal Pradesh.
Suku Dani
Satu ini suku dalam negeri, yaitu di Papua, Suku Dani terkenal dengan memotong jarinya ketika anggota keluarga atau saudara mereka meninggal dunia.
Mereka akan memotong dua ruas jari jika anggota kelaurga yang meninggal, dan satu ruas jari jika saudara mereka yang meninggal dunia. Karena menurut mereka menangis saja tidak cukup untuk melambangkan kesedihan.
Suku Satere-Mawe
Satere-Mawe adalah suku yang tinggal di hutan hujan Amazon Brazil, yang memiliki ritus peralihan yang aneh dan menyakitkan yang harus dirasakan oleh semua anak laki-laki suku ini untuk diterima sebagai laki-laki dewasa.
BACA JUGA:Kesaktian Suku Baduy, Mampu Jinakkan Hewan Liar Hingga Ahli Pengobatan
Suku Mawe percaya bahwa setiap anak laki-laki yang ingin menjadi pria dewasa harus mengalami rasa sakit terburuk yang ditawarkan hutan.
Mereka harus memasukkan lengan mereka ke dalam sarung tangan semut peluru, dan merasakan sengatan Paraponera clavata.
Semut peluru adalah spesies semut dengan sengatan paling menyakitkan dari serangga mana pun.
Sesuai dengan namanya, semut ini konon memiliki sengatan yang terasa seperti ditembak dengan peluru.