Melihat Sejarah Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu yang Mesti Diketahui

Senin 05-06-2023,14:50 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

Hal tersebut di ungkapkan oleh media Washington Time pada tahun 2005 silam yang mengatakan bahwa Al Zaytun merupakan Pesantren Terbesar se Asia Tenggara,

Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa, seperti yang diketahui Ponpes Al Zaytun hanya terletak di sebuah desa tepatnya di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

4. Bangunan Modern

Bangunan Ponpes Al Zaytun di bangun dengan model modern dan berkonsep asrama yang terintegrasi. Selain bangunan yang modern, Ponpes ini memiliki lahan persawahan dan hutan sendiri.

BACA JUGA:Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang Perlihatkan Kapal ‘Nabi Nuh’ Pada Dahlan Iskan

5. Bangunan Masjid yang Monumental

Masjid Rahmatan Lil Alamin merupakan bangunan paling monumental di Ponpes Al Zaytun. Masjid dengan kontruksi megah dan memiliki 6 lantai tersebut di bangun seluash kurang lebih 3.000 m.

Bangunan masjid tersebut sebagian dinding dan lantainya di balut dengan batu granit dan marmer.

Tak hanya itu, terdapat juga basement Masjid yang digunakan untuk menyimpan puluhan ribu kubik kayu.

6. Sistem Pendidikan terpadu

Sistem pendidikan yang diterapkan pada Pondok Pesantren Al Zaytun adalah sistem terpadu. Dimana sistem ini mengajarkan para santrinya untuk berpikir global dan menggunakan kombinasi dari berbagai pembelajaran kereligiusan, science technology, agriculture, sports, arts, culture and information technology.siswa yang utuh.

BACA JUGA:Ponpes Al Zaytun Miliki Masjid Rahman Lil Alamin Megah Tertinggi Ke 3 di Dunia

7. Bertujuan Supaya Santri Miliki Aqidah

Berdirinya ponpes ini bertujuan untuk menciptakan para santri untuk memiliki aqidah sebagai dasar kehidupan untuk menjalankan kehidupan di dunia agar dapat berpegang dengan agama.

8. Akses Jalan Yang Kurang Baik

Walaupun bangunan dan fasitilas yang ada di Ponpes Al Zaytun sudah modern dan sangat mumpuni, tapi jalan menuju pondok sangat terbatas. Jalannya yang kurang baik dan berjarak kurang lebih 20 km. Artikel ini di kutip dari jambi independen,com. *

Kategori :