‘’Memang kita akui, daya listrik menjadi kendala utama bagi masyarakat kita dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Termasuk usaha kopi yang menggunakan teknologi ini, juga butuh listrik,’’ paparnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparpora Kabupaten Mukomuko, M. Rizon, SHut., M.Si menambahkan, pelaksanaan pelatihan ini cikal bakal ke depan, lahirnya wirausaha muda di Kabupaten Mukomuko. Di samping itu, keterampilan menyeduh kopi ini juga bagian peluang dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
‘’Ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini, peluang dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Tentunya ini terus dibina dan dikembangkan,’’ imbuhnya.
BACA JUGA:Bupati Lepas Keberangkatan Al Fath Juan, Paskibraka Nasional Asal Mukomuko
BACA JUGA:Puluhan Tahun Dinanti, Era Sapuan Dua Ruas Jalan Ini akan Tuntas
Menyikapi pelaksanaan kegiatan pelatihan. Ketua TP PKK Mukomuko, Hj. T Nurliayana Habsjah Sapuan lebih kepada membaca peluang pasar. Menurutnya, bidang perkopian ini bagian dari peluang usaha bagi kalangan generasi milenial, terutama anak-anak muda yang suka nongkrong. Bagi mereka, ini peluang, di samping hobi juga bisa berwirausaha, berjualan kopi.
‘’Sebagai mitra pemerintah, PKK mendorong program ini. Kami mencoba merangkul ibu-ibu PKK dan anak-anaknya, untuk belajar. Karena, hemat kami barista ini peluang untuk di Mukomuko, karena masih jarang,’’ demikian Nurliayana. *