RADARMUKOMUKO.COM - Suku bugis adalah suku mayoritas yang ada pada wilayah Sulawesi tepatnya di Sulawesi Selatan. Suku Bugis ada tradisi merantau sehingga penyebaran suku Bugis ada di seluruh Indonesia.
Masyarakat suku Bugis yang ada di Sulawesi sangat menjaga adat istiadat, tradisi dan budayanya. Namun, terdapat tradisi yang saat ini hampir punah pada Suku Bugis. Berikut adalah Tradisi yang hampir punah yang ada pada Suku Bugis :
1. Tradisi Mapallete Bola
Tradisi yang ada pada suku Bugis ini sangat unik. Tradisi pindah rumah, biasanya orang-orang ketika pindah rumah hanya membawa barang-barang milik pribadi untuk di bawa ke rumah barunya. Namun pada tradisi suku Bugis yaitu pindah rumah yang benar-benar memindahkan rumahnya tanpa di bongkar.
BACA JUGA:KPM yang Tidak Layak Menerima BLT, Diminta Untuk Kembalikan Uang
Tradisi yang di sebut dengan Mappalette Bola ini biasanya di lakukan dengan bantuan para tetangga. Tidak hanya puluhan bahkan ratusan orang yang biasanya turut dalam memindahkan rumah ke lokasi yang baru.
2. Sigajang Laleng Lipa
Tradisi Sigajang Laleng Lipa merupakan tradisi yang di lakukan oleh para laki-laki suku Bugis. Tradisi ini menjadi satu-satunya solusi jika dalam penyelesaiain suatu masalah pribadi tidak ditemukan solusinya.
Tradisi ini merupakan pertarungan dalam sarung. Tradisi ini pernah di filmkan pada tahun 2020 lalu.
Tradisi ini sudah ada sejak pada masa kerajaan Bugis, yang mana pada masa itu tradisi ini digunakan untuk menyelesaikan masalah adat yang tak terselesaikan. Tradisi ini tak main-main karena nyawa sebagai taruhan untuk menjaga harga diri. Orang bugis sangat menjunjung tinggi dan menjaga harkat martabat dirinya.
3. Tarian Maggiri atau Mabbisu
Dalam tradisi Bugis terdapat sebuah kepercayaan di mana terdapat seorang Bissu yang dapat menjadi penghubung dewa di langit dengan manusia. Bissu ini merupakan seorang wanita Pria (Waria).
BACA JUGA:Kelok 9 Longsor, Satu Mobil Sempat Tertimbun, Begini Penampakannya
Tarian Maggiri atau Mabbisu ini di tarikan oleh Bissu. Tarian ini di perkirakan sejak tahun 1326-1358 pada zaman pemerintahan Raja Bone ke-1. Tarian Ini menjadi salah satu yang berkembang di istana pada masa itu.
4. Massallo Kawali