RADARMUKOMUKO.COM - Jelang paripurna HUT ke 20 Berseloro atau bersenda gurau bisa menjadikan situasi cair dan penuh keakraban, dengan sekali-kali tersenyum.
Karena ucapan Kajari mengunakan logat bahasa daerah Sekayu atau Tanjung Raja Palembang kapolres tersenyum .
Sebelum sidang paripurna dimulai semua undangan hadir dengan terburu-buru, takut kalau terlambat.
Rupanya sidang paripurna belum juga di mulai, padahal Jarum jam sudah menunjukkan pukul 08.30 Wib.
BACA JUGA:High Level Meeting, Sumbatan Utama Pengembangan UMKM di Mukomuko Terkait Persoalan Listrik
Mungkin saja masih menunggu utusan dari provinsi Bengkulu belum datang atau tidak mau datang ketika acara itu.
Padahal, di undangan tertulis acara sidang paripurna dimulai pukul 08.00.Wib
Sebelum acara dimulai tampak di depan ruang rapat paripurna berdiri orang- orang hebat, dengan pakaian adad daerah berbeda-beda. Dari kejauhan disangka anggota dewan kabupaten.
Rupanya bukan anggota dewan, melainkan Kajari Mukomuko Rudi Iskandar, SH MH, Kapolres Mukomuko AKBP Nuswanto, SIK MH, Ketua Pengadilan Agama Budi Hari Prasetya, SH.i dan Ir. Muharamin Anggota Dewan Provinsi, Amrozi, SE, M.Pd Anggota Bawaslu kabupaten dan GM Bagaya Eriyanto.
Sekarang ruang tunggu dikantor dewan sudah dingin, Sambil menunggu terdengar mereka berseloro dengan obrolan ringan dan menghibur, kalimatnyapun mengalir begitu saja dengan ragam bahasa daerah.
BACA JUGA:Penyebab dan Cara Mengatasi Rambut Rontok
Awalnya, ingin mencari solusi agar setiap acara pemerintahan tepat waktu. Lalu, pindah membahas ucapan kata padek yang merupakan bahasa Bengkulu namun populer di Mukomuko. Padahal Padek juga bahasa Mukomuko.
Terus beralih ke kata camkoha merupakan bahasa Mukomuko namun populer di Bengkulu.” Camkoha dipopulerkan oleh wakot sekarang saat dia menjabat GM RBTV” ujar Muharamin.
Kata camkoha digunakan bila masyarakat atau seseorang memuji atas keberhasilan, kepuasan, kesuksesan dengan menunjukan jempolnya.
Dan, kata padek menggandung maksud hampir sama dengan camkoha hanya tidak mengangkat jempol.