Kondisi tersebut menimbulkan kebingungan yang terjadi di tengah masyarakat petani yang hidupnya pas-pasan.
Pada masa inilah, imajinasi masyarakat petani mulai bermain.
Bagi petani, pengumpulan kekayaan dalam diri manusia harus melewati proses dan usaha jelas yang dapat dilihat oleh mata orang lain.
Sedangkan, para orang kaya baru disana, mereka sama sekali tidak memperlihatkan usaha mereka kepada banyak orang dalam pemupukan kekayaan mereka.
Alhasil, para petani sederhana pun menuduh para orang kaya baru tersebut dengan berasumsi bahwa mereka bekerja sama dengan setan.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Hari Ini! Leo akan Untung, Libra Perlu Hati-hati
Tuduhan babi ngepet dipakai para petani untuk memberikan kesan buruk kepada rekan sesama petani bahwa orang-orang kaya itu adalah para kapitalis jahat.
Karena masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun bercorak agraris, maka imajinasi dan tuduhan babi ngepet terus berakar, tertanam, dan diwariskan dari generasi ke generasi hingga sekarang.
Artikel ini dibuat dan dikutip berdasarkan referensi dari berbagai sumber