RADARMUKOMUKO. COM - Masyarakat dan pemerintah sempat rame-rame melarang permainan lato-lato. Bahkan sampai-sampai ada surat edaran larangan bermain lato-lato.
Larangan terhadap permainan menggunakan dua bola-bola, tersebut, rame setelah adanya korban. Di mana satu anak SD dari Kalimantan Barat harus operasi mata setelah terkena pecahan bola lato-lato yang pecah saat dimainkan.
Kejadian ini sempat viral di beritakan, hingga pemerintah beberapa daerah bersikap dengan membuat larangan dan pengaturan
Namun anehnya, semakin dilarang, lato-lato makin viral dan semakin digemari anak-anak bahkan remaja.
Di berbagai sudut dan tempat saat ini, banyak ditemukan anak-anak bermain lato-lato. Mereka tidak segan-segan apalagi takut membawa lato-lato.
Bahkan di berbagai tempat main lato-lato banyak dilombakan. Variasi permainan lato-lato juga terus berkembang.
BACA JUGA:Kaget Banyak Siswa Main Lato-lato, Dinas Pendidikan Lakukan Ini
BACA JUGA:Arti dari Lato-lato Mengandung Konspirasi Illuminati
Semakin berkembangnya lato-lato juga terlihat semakin menjamurnya pedagang menjual lato-lato.
Dipastikan pedagang meraup untung lumayan besar dari jualan lato-lato tersebut.
"Lato-lato semakin terkenal dan disukai anak-anak. Maka sekarang sebagian besar anak memainkan lato-lato hingga membuat bising, " kata salah seorang warga Fitriani.
Sebelumnya, Katua PGRI Mukomuko, Rasita secara tegas melarang anak-anak di sekolahnya membawa dan memainkan lato-lato di sekolah.
Ia juga berharap orang tua dan masyarakat bisa mengawasi anak-anak. Sebab anak-anak berada dalam pengawasan guru hanya saat di sekolah.
BACA JUGA:Anak SD Korban Lato-lato Terpaksa Operasi Mata, Pemkab Larang Mainkan Lato-lato di Sekolah
BACA JUGA:Mengintip Kebisingan Lato-Lato di Mukomuko