35 Km Jalan Nasional Dihindari, Terkikis Erosi Hingga Matikan Usaha Warga, Ini Kondisinya

Selasa 17-01-2023,09:30 WIB
Reporter : Amris

RADARMUKOMUKO – Jalan nasional, yaitu lintas Sumatera bagian barat atau Jalinbar Sumatera, di wilayah Ketahun lewat Desa Selolong hingga Lais Bengkulu Utara dalam kondisi makin parah. 

Sebagian badan jalan dengan panjang sekitar 33 km ini sudah banyak yang rusak. Lobang kecil hingga lobang menganga dengan ukuran besar bahkan amblas hiasi badan jalan. 

Parahnya lagi jalan nasional ini hampir putus karena tergerus erosi laut. Juga bahu jalan sebagian sudah tertutup oleh semak belukar, karena sudah jarang mendapat perhatian dari pemerintah, terkhusus balai jalan.

BACA JUGA:Gempa Guncang Aceh, Jelang Kejadian Keris Pusaka Leluhur Kaum Gersik Berdering

Dampak dari kondisi ini, sejak beberapa tahun lalu, pengendara mulai menghindarinya dengan lebih memilih lewat jalan Kecamatan Batik Nau tembus Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara dengan jarak lebih panjang, walau kondisinya juga tidak terlalu baik.

Hasil pantauan hanya sebagian kecil kendaraan yang masih melintasi jalan nasional Sumatera ini. Kebanyakan kendaraan yang melintas dengan ukuran lebih tinggi, sehingga dapat melewati lobang yang tidak bisa dihindari di sepanjang jalan ini. 

Ditinggalkannya jalan oleh pengendara, juga berdampak besar pada perekonomian warga di beberapa desa sepanjang jalan ini. Banyak usaha tutup, karena sudah jarang pembeli.

BACA JUGA:Lobang Sepanjang Jalan Nasional Ini Tak Terhitung, Baru Injak Gas Sudah Gluduk, Begini Kondisinya

Salah seorang pengendara, Lefki Prasetio mengaku masih sering lewat jalan nasional Ketahun tersebut. Karena jaraknya lebih pendek dan sepi dari pengendara lain. Namun diakuinya kondisi jalan sudah cukup parah, banyak titik rusak dan juga berada dipinggir laut. Bahkan ada titik jalan yang sudah hampir putus karena erosi.

Alasan awal jalan ini mulai dihindari karena erosi laut, banyak badan jalan yang sudah ambrol hingga beberapa kali mengali pemindahan.

“Kondisi sekarang semakin parah, tapi masih ada pengendara yang lewat, karena jaraknya lebih dekat dan sepi dari lawan. Kalau jalan ini dirawat lagi, pasti orang akan banyak lewat, karena lebih dekat,” kata Lefki.

Salah seorang warga Bahrun mengakui, karena jarang mobil melintasi jalan nasional Selolong ini, perekonomian warga terganggu. Terutama bagi para pedagang sepanjang jalan nasional tersebut. Banyak lapak pedagang dan warung tutup karena sepi pembeli.

“Dulu banyak yang jualan sepanjang jalan nasional ini, sejak pengendara sudah sepi, pedagang rugi dan akhirnya mayoritas sudah tutup,’’ pungkas Bahrun.*

Kategori :