IPUH, RADARMUKOMUKO.COM - Bencana longsor yang terjadi di Desa Medan Jaya Kecamatan Ipuh, bakal berkepanjangan. Kepala BPBD Kabupaten Mukomuko, Ramdani saat turun ke lokasi Rabu kemarin menyebut, dana daerah tidak sanggup untuk mengatasi longsor tersebut. Karena estimasi anggaran untuk mengatasi longsor ini cukup besar. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Mukomuko tetap melakukan berbagai upaya. Salah satunya koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Provinsi Bengkulu. Karena kewenangan sepenuhnya untuk penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) ada di BWSS VII. Sejauh ini laporan kondisi terkini paska longsor sudah disampaikan.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, setelah melihat kondisi longsor dan kondisi Sungai Muar ini. Anggaran yang dibutuhkan untuk mengatasinya sangat besar. Yaitu sekitar Rp 2 Miliar ke atas. Kalau menggunakan dana daerah tidak sanggup. Oleh karena itu pihaknya dari Pemkab terus koordinasi dengan BWSS VII untuk mengatasi longsor yang disebabkan oleh terjangan Sungai Muar tersebut. "Untuk tanggap darurat juga membutuhkan dana yang cukup besar. Dana daerah tidak sanggup. Kita harus koordinasi dengan BWSS VII," kata Ramdani tempo hari.
Dijelaskannya, setelah tim teknis dari BWSS VII turun melihat kondisi ini nanti. Tentu mereka akan melakukan kajian sebelum melakukan penanganan. Selain melakukan penanganan longsor. Mungkin juga bisa normalisasi badan sungai seperti yang diusulkan masyarakat setempat. Sehingga air sungai ini bisa lancar. "Kondisi terkini pasca banjir ini memang sifatnya sudah darurat. Untuk melakukan penanganan darurat juga perlu kajian. Kalau kita lihat melakukan tanggap darurat juga percuma, Selain penanganan longsor kita harap juga ada normalisasi sungai nantinya," ucapnya.
Berdasarkan data yang terhimpun Radar Mukomuko, saat ini sudah ada warga yang menjadi korban. Yaitu, 1 Unit bangunan sarang walet milik bapak Edi Saputra warga setempat sudah ambruk akibat longsor ini. Sekarang longsor itu tengah mengancam rumahnya dan 2 Unit bangunan lain milik pak Anasri dan bangunan milik dealer Utama Motor. Dimana jarak pondasi bangunan itu dari tebing yang sudah longsor hanya sekitar 1,5 meter. Posisi 3 Unit bangunan tersebut sangat darurat dan genting. Jika peristiwa ini tidak segera ditangani. Maka 3 Unit bangunan milik warga tersebut akan tergerus longsor.
Sementara Kades Medan Jaya, berharap bencana longsor ini bisa segera ditangani. Karena kondisi longsor ini semakin meluas. Rumah warga yang posisinya sudah sangat genting saat ini 3 Unit. Jika tidak segera ditangani longsor ini terus meluas. Setelah didata, total rumah warga yang terancam oleh bencana ini ada sekitar kurang lebih 30 Unit rumah. "Sekarang ini sudah ada 1 Unit bangunan milik bapak Edi Saputra yang ambruk akibat longsor ini. Dan sekarang sudah mengancam rumahnya. Kita harap pemerintah daerah maupun provinsi untuk segera menangani bencana ini. Setidaknya ada tanggap darurat sebelum adanya pembangunan pelapis tebing seperti normalisasi badan sungai," Tutupnya.(ide)