RADARMUKOMUKO.COM – Selasa (20/9) berlangsung peletakan batu pertama pembangunan tugu “Simpang Penarik” di Desa Penarik, Kecamatan Penarik.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Camat Penarik, Evi Busmanja, S.Pd, M.Si, didampingi Kades Penarik, Supardi alias Yoi.
Lokasi tugu di simpang 4 Desa Penarik, sering disebut simpang Nadir. Pembangunan taman tugu Simpang Penarik ini merupakan program 100 hari kerja, Kades Penarik, Yoi.
Pembangunan taman tugu ini diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 125 juta. Pembangunan dilakukan secara swadaya dan gotong-royong masyarakat.
Hal tersebut sebagai bentuk kebersamaan dalam membangun desa.
Foto bersama di bawah baleho bangunan tugu.--
Kades Penarik, Yoi, menyampaikan tugu Simpang Penarik ini merupakan icon desa. Pada bagian bawah akan ditanami bunga, lengkap dengan lampu hias. Bagian tengah terdapat ukiran khas Penarik.
Bagian atas tugu adalah gambar Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Sawit ini melambangkan kemakmuran masyarakat Penarik.
Di mana sebagian besar masyarakat Penarik merupakan petani sawit. Supardi juga menyampaikan, pembangunan secara swadaya, merupakan bentuk nyata semangat untuk membangun bersama.
Nama-nama donatur yang telah mendukung pembangunan tugu ini antara lain, Golda Busana, TB Tani Makmur, TB Anugerah Bersama, Hotel Rafflecia, Roni (Sapi potong), Bela Motor, Cahaya Motor, Bank Bengkulu dan lainnya.
Bagi donatur yang ingin membantu pembangunan tugu ini, masih dibuka kesempatan.
‘’Pembangunan tugu Simpang Penarik ini, tidak menggunakan dana desa, tapi swadaya masyarakat,’’ ungkap Yoi.
Yoi menambahkan, Desa Penarik berada di Jalan Lintas Barat (Jalinbar). Icon desa merupakan hal yang penting. Dengan adanya icon ini, maka Penarik mudah dikenal secara luas.
Tidak jauh dari taman tugu, terdapat masjid Nurul Falah. Bagi pelaku perjalanan bisa ibadah sekaligus beristirahat. Masjid ini juga dalam proses pembangunan.
‘’Dengan adanya taman tugu Simpang Penarik, masyarakat dari luar akan dengan mudah mengingat dan mengenal Desa Penarik,’’ tambah Yoi.
Camat Penarik, Evi Busmanja, memberikan apresiasi atas terobosan dari Kades Penarik, Yoi. Pembangunan tugu ini menjadi bukti bahwa, pembangunan tidak selamanya menggantungkan dana dari pemerintah.
Dengan adanya kedekatan Kades dengan masyarakat, serta kecermatan Kades membaca peluang, pembangunan bisa dilakukan secara swadaya.(dul)