RADARMUKOMUKO.COM – Mantan Direktur Utama (Dirut) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa dan Banten tbk (Bank BJB) Ahmad Irfan, dilantik menjadi Dirut Bank Bengkulu. Prosesi pelantikan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Ballroom Lantai 7 Bank Bengkulu, Rabu (27/07/2022). Pada pelantikan ini turut dihadiri Komisaris Utama Independen Bank Bengkulu Bupati dan Walikota Se-Provinsi Bengkulu.
‘’Kita hadir mengikuti pelaksanaan RUPSLB dan sekaligus menghadiri pelantikan Dirut Bank Bengkulu yang baru, Ahmad Irfan. Pelantikan calon tunggal Dirut Bank Bengkulu dipimpin langsung oleh Gubernur Bengkulu,’’ ungkap Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE.,MM., AK., CA., CPA usai mengikuti kegiatan RUPSLB Bank Bengkulu, Rabu (27/07/2022), sore.
Selain pelantikan Dirut Bank Bengkulu, Gubernur Bengkulu juga dikabarkan melantik Jufrizal sebagai Direktur Kepatuhan dan Alfian sebagai Komisaris Wakil Pemegang Saham Bank Bengkulu.
"Iya benar, hari ini Gubernur melantik 3 orang. Untuk pengisian jabatan strategis Bank Bengkulu,’’ ujarnya.
Informasi terhimpun dari berbagai sumber, Ahmad Irfan yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Dirut Bank Bengkulu, sebelumnya pernah menjabat sebagai Dirut Bank Jawa Banten (BJB).
Ahmad Irfan merupakan bankir profesional yang sempat berkarir di Bank Jabar Banten (BJB). Ia bahkan sempat menjabat sebagai direktur utama selama 4 tahun sebelumnya akhirnya diberhentikan tahun 2018 lalu. Dibawah kepemimpinanya, BJB berhasil menjadi bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia.
Prestasi Ahmad Irfan semasa memimpin BJB turut diakui dunia. Ahmad Irfan menjadi nominator 15th Asia Busines Leader Award. Namanya nangkring bersama 66 CEO se-Asia yang berasal dari perusahaan-perusahaan Jepang, China, Hongkong, Singapura, India, Malaysia, Thailand, Taiwan, Filipina, dan Indonesia
Karier profesional Ahmad Irfan di dunia perbankan berawal dari Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) lalu Bank Mandiri hingga akhirnya sukses menjadi Direktur Utama BJB. Usai berkarir di BJB, Ahmad Irfan sempat dipercaya menjadi Deputi Keuangan International pada The World Peace Committee (TWPC).
Selain seorang bankir, Ahmad Irfan memiliki riwayat akademik yang sangat moncer. Ia adalah alumni Universitas Sriwijaya dan doktor ilmu ekonomi dari Universitas Padjajaran. Desertasi doktoral Ahmad Irfan yang berjudul “Model Strategi Bersaing: Studi Empiris pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia” mendapat apresiasi banyak pihak.
Intisari dari disertasi pria kelahiran 18 Desember 1963 ini adalah adopsi teknologi, manajemen inovasi, dan pengelolaan sumber daya perusahaan. Konsep ini yang kemudian disebut ‘The Irfan Model’ yang kemudian menjadi role model pengembangan pembangunan daerah di Indonesia. (nek)