SUTT, Mukomuko Segera Surplus Listrik

Rabu 09-03-2022,07:40 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko

MUKOMUKO, harianradarmukomuko.com Kabar baik bagi masyarakat Mukomuko yang selama ini, mengeluh karena kondisi listrik tidak normal dan kerap byarpet atau terjadi pemadaman. Tidak lama lagi, paling lambat akhir tahun tenaga listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) mulai aktif di Mukomuko. Sekarang pihak PLN dan pihak ketiga serta pemerintah daerah tengah menyelesaikan pembangunan menara atau tiang jaringan SUTT. Saat ini tinggal 34 menara lagi yang akan dibangun dari total 137 unit. Guna mempercepat dan melancarkan proses pembangunan jaringan listrik ini, kemarin digelar rapat bersama antara pemerintah daerah dengan pihak PLN dan tujuh camat yang wilayahnya dilintasi oleh pembangunan jaringan SUTT. Adapun kecamatan yang dilalui oleh jaringan SUTT, yaitu Lubuk Pinang, Air Manjuto, Kota Mukomuko, Teras Terunjam, Air Dikit, Penarik dan Teramang Jaya. Plt Sekda Drs. Yandaryat Friendiana dalam rapat kemarin mengatakan, listrik merupakan salah satu persoalan yang selama ini dihadapi masyarakat Mukomuko. Maka pemerintah daerah dibawah Bupati Sapuan – Wasri berupaya mengatasi persoalan ini dengan mempercepat pembangunan SUTT. Maka ia berharap dukungan dari pemerintah kecamatan, desa dan masyarakat yang dilintasi oleh jaringan SUTT yang sedang dibangun oleh PLN. ‘’Pada camat bantu fasilitasi supaya mudah, bagi warga pemilih lahan yang dilintasi jaringan ini, bantu sampaikan dan segera selesaikan sesuai dengan ketentuan,’’ kata Yandaryat. Lanjutnya, dari 137 tiang yang akan dibangun, sebagian besar sudah selesai, tinggal 34 titik lagi yang belum diselesaikan proses ganti rugi lahan, termasuk 19 titik berada di HGU perusahaan. Maka dalam waktu dekat, pemerintah daerah akan mengajak pihak perusahaan untuk duduk bersama, supaya PLN dapat menyelesaikan pembangunan jaringan secepatnya. ‘’Terkait dengan titik pembangunan jaringan yang berada di HGU, kita tentu butuh dukungan dari perusahaan pemilih lahan,’’ tuturnya. Kepala Badan keuangan daerah (BKD) yang juga hadir dalam rapat kemarin, juga menjelaskan sekarang proses penyelesaian pembangunan menara, setelah itu langsung pemasangan jaringan, maka diperkirakan menjelang akhir tahun sudah hidup. Dalam pertemuan kemarin juga dibahas mengenai pajak, karena PLN akan dikenakan PBB. ‘’Ada dua pajak yang menyangkut dengan SUTT ini, pertama pajak bumi dan bangunan, kedua pajak transaksi, pihak PLN minta ada keringanan, maka kita bahas bersama,’’ tutupnya.(jar)

Tags :
Kategori :

Terkait