Petani Wajib Waspada Peredaran Pupuk Palsu

MUKOMUKO – Pupuk sudah masuk dalam kebutuhan penting masyarakat Kabupaten Mukomuko yang notabenenya mayoritas petani. Sejak beberapa waktu lalu, harga pupuk hampir semua merk dan jenis mengalami kenaikan signifikan, sehingga membuat petani di Mukomuko kelabakan. Kondisi inipun kerap dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dengan menawarkan pupuk diduga palsu atau oplosan dengan harga murah. Salah seorang pemilik kios pupuk, Azhari mengakui harga pupuk saat ini cukup tinggi, kenaikan terjadi untuk semua jenis. Terkait dengan ketersediaan pupuk non subsidi, menurutnya tidak ada kendala, hanya persoalannya daya beli petani. Pemilik kios tidak berani menyetok pupuk dalam jumlah besar. ‘’Sudah sejak beberapa bulan lalu, harga pupuk memang  tinggi, kenaikannya luar biasa, seperti contoh MPK mutiara sekarang sudah diatas Rp 700 ribu per-saknya, padahal awalnya dibawah Rp 500 ribu,’’ katanya. Terkait dengan isu pupuk palsu atau oplosan yang beredar, Azhari mengakui ada kemungkinannya. Namun biasanya pupuk palsu atau oplosan yang dijual harga murah ini, tidak melalui kios pupuk resmi, tapi langsung dijual ke rumah-rumah petani. ‘’Cerita pupuk diduga palsu beredar memang sejak lama sudah ada, tapi saya belum melihatnya seperti apa. Tapi umumnya itu dijual langsung  pada masyarakat, bukan melalui kios. Kalau kita pemilik kios membeli dari distributor resmi,’’ paparnya. Masih dikatakannya, yang juga perlu diwaspadai oleh petani, kesalahan dalam membeli pupuk, karena kerap terjadi yang dibutuhkan pupuk untuk tanah, ternyata yang dibeli pupuk untuk pohon dan sebagainya. ‘’Kadang pupuknya bukan palsu, tapi kesalahan dalam membeli atau lain yang diinginkan, lain yang diberi penjual. Dampaknya pupuk tersebut tidak banyak membantu petani,’’ tuturnya. Kepala Dinas pertanian Mukomuko, Apriansyah,ST menanggapi isu beredarnya pupuk palsu, mengaku sampai sekarang belum ada laporan dari masyarakat yang masuk. Namun ia selalu mengingatkan warga tidak asalan membeli pupuk, perlu diperhatikan dengan baik. Ia juga memastikan terus melakukan pengawasan. ‘’Kalau laporan dari masyarakat belum ada, tapi petani harus jeli, kalau ada yang jual pupuk murah, dibawah standar, itu perlu dicurigai, hati-hati. Sebab kemungkinan pupuk palsu pasti ada,’’ tutupnya.(jar)