Harga TBS Kembali Merangkak Naik

Rabu 02-02-2022,08:00 WIB
Reporter : Radar Mukomuko
Editor : Radar Mukomuko

MUKOMUKO – Setelah sempat turun mengejutkan, yaitu mencapai Rp 300 hingga Rp 400 per-kg, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit kembali merangkak naik. Berdasarkan data terbaru, kemarin terjadi kenaikan harga TBS hampir di seluruh pabrik. Angka kenaikannya berkisar antara Rp 30 hingga Rp 150 per-kg. Maka petani diminta tetap tenang, karena seiring dengan membaiknya harga CPO dunia, maka harga TBS, juga diperkirakan akan tetap stabil. Adapun harga terbaru TBS di seluruh pabrik kemarin, tertinggi di PT. USM, mencapai Rp 2.980 per-kg, sebelumnya sempat turun Rp 2.770 per-kg. Kedua di PT BMK dan PT.GGS, yaitu Rp 2.850 per-kg dan juga di SAP Rp 2.800 per-kg. Selanjutnya harga terbaru di PT KSM, 2.770 per-kg, PT.KAS Rp 2.740 per-kg dan PT. DDP, 2.790 per-kg. Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah,ST,MT mengatakan pada prinsipnya naik turun harga TBS merupakan hal biasa terjadi. Sekarang data terbaru kembali naik. Namun diakuinya penurunan harga mencapai Rp 400 per-kg beberapa hari lalu cukup mengagetkan petani, karena sebelumnya belum pernah terjadi. Maka ia minta petani tetap bersemangat. ‘’Kemarin turun, sekarang mulai naik lagi, artinya harga TBS kita masih stabil, mungkin penurunan beberapa hari lalu untuk koreksi harga saja,’’ kata Apriansyah. Lanjutnya, turun naiknya harga TBS dipastikannya bukan permainan pabrik, karena terjadinya secara menyeluruh, sama dengan daerah lainnya. Pada dasarnya semua masyarakat bisa mengetahui perkembangan harga TBS, melalui list perkembangan harga pasar CPO dunia. Ia memastikan kebijakan pemerintah selalu memihak pada petani. ‘’Kita yakin sawit akan stabil, karena harga CPO dunia belum mengarah turun, kebutuhan akan CPO semakin tinggi. Maka tidak ada permainan pabrik terkait sawit turun naik harganya,’’ tegas Apriansyah. Masih dikatakannya, petani harus terus menjaga dan merawat kebunnya secara berimbang, sehingga hasilnya akan semakin baik. Apalagi pemerintah sudah membantu lewat program replanting, ini meski dimanfaatkan. Sawit hasil replanting harus diperhatikan, walau bantuan sudah tidak diberikan lagi. ‘’Jangan sampai setelah bantuan untuk replanting berakhir, kebunnya dibiarkan tidak dirawat, harus terus dijaga, supaya panennya maksimal,’’ pungkasnya.(jar)

Tags :
Kategori :

Terkait