Berserakan ke Badan Jalan, Warga Pasar Mukomuko Resahkan Tumpukan Sawit

MUKOMUKO - Warga Jalan Hidayatullah Kelurahan Pasar Mukomuko Kecamatan Kota Mukomuko, mengeluhkan tumpukan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pinggir jalan tepatnya depan PLN. Menurut keterangan warga setempat, sawit tersebut sudah sering di tumppukkan hingga beberapa hari. Tidak heran jika tumpukan sawit menumpuk dengan jumlah banyak dan berserakan hingga ke badan jalan. Selain mengganggu keindahan pemandangan warga, keberadaan tumpukan sawit juga membuat masyarakat resah karena mengeluarkan bau tidak sedap.

‘’Jangankan warga yang tinggal disekitar tumpukan itu, kami yang melintas saja merasa terganggu. Baik itu karena sisa sawit atau berondol maupun aroma dari tumpukan sawit itu sendiri,’’ ujar Arman Jaya, warga Pasar Mukomuko.

Lanjutnya, adanya tumpukan sawit tersebut diperkirakan sejak putusnya jembatan penghubung Pasar Mukomuko dengan Desa Pondok Batu. Menurutnya, tumpukan sawit dipinggir jalan lintas ini merupakan milik toke sawit, bukan milik warga. Adapun dampak dari tumpukan sawit ini membuat pengguna jalan yang melintas juga merasa terganggu dengan berondolan sawit yang berserakan di badan jalan. Tak jarang sisa brondolan tersebut membuat pengendara yang melintas jatuh karena badan jalan licin. Dengan ini pihaknya meminta pihak Kelurahan maupun Kecamatan untuk menindaklanjuti permasalahan ini, agar tidak menjadi permasalahan lagi ditengah masyarakat.

‘’Kami sangat terganggu dengan sisa buah sawit yang berserakan hingga ke badan jalan. Selain membahayakan keselamatan, tumpukan sawit ini mengeluarkan bau tidak sedap. Sampai saat ini kami juga belum tahu siapa pemiliknya, sebab sawit yang ditumpukkan itu sering diangkut pada malam hari. Jika dilihat tumpukannya sawit itu diduga pemiliknya seorang toke sawit,’’ sampai Arman.

Sementara itu, Sekretaris Camat (Sekcam) Kota Mukomuko, Eka Diana, SE menyampaikan, sebelumnya pihaknya sudah ke lokasi. Hanya saja belum bertemu dengan pemilik sawit tersebut. Diakuinya, tumpukan sawit tersebut memang meresahkan warga sekitar. Pertama dari aroma yang berasal dari tumpukan sawit dan kedua membuat badan jalan licin akibat minyak kelapa sawit.

‘’Sebelumnya kita sudah ke lokasi namun belum ketemu pemiliknya. Dengan adanya laporan sering terjadi kecelakaan maka segera mungkin kita temukan pemiliknya dan untuk tidak menumpukkan sawitnya di situ lagi. Kami yakin sawit tersebut milik toke sawit bukan milik warga setempat,’’ tutup Eka. (api)